Politisi Partai Demokrat Sindir Pemerintah Mengenai Dana Wakaf, ‘Kelarin Dulu Kasus Korupsi Bansos!’

- 27 Januari 2021, 09:59 WIB
Menkeu Sri Mulyani menyampaikan laporan pada Peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Peresmian Brand Ekonomi Syariah Tahun 2021
Menkeu Sri Mulyani menyampaikan laporan pada Peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Peresmian Brand Ekonomi Syariah Tahun 2021 / Foto: Humas/Rahmat/

JURNAL GAYA - Politisi Partai Demokrat, Zara Zettira menyindir pemerintah masalah dana wakaf nasional. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan potensi aset wakaf per tahun mencapai Rp2.000 triliun dan wakaf tunai mencapai Rp188 triliun. Pernyataan tersebut dikatakan Jokowi ketika meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) dan meresmikan Brand Ekonomi Syariah, Senin 25 Januari 2021.

Baca Juga: Jokowi : Potensi Aset Wakaf Capai Rp2 Ribu Triliun Pertahunnya, Bisa Dikembangkan untuk Sosial Ekonomi

“Sejahterakan dan buat rakyat jadi KAYA dulu secara merata. Sebelum buat2 program donasi/wakaf nasional. Gag ada duitnya juga kitamah. Dah eknomi lagi kek gini. Yang gajinya lancar lan pemerintah doangWajah dengan air mata bahagia yg laen banyak kena phk, bangkrut dll. Aku takutnya ini awal untuk sentralisasi semua program2 wakaf yg ada huhuhuhu,” tulis Zara melalui akun twitternya @zarazettirazr.

Baca Juga: Rumah Zakat Luncurkan Wakaf UMKM untuk 50.000 Pelaku Usaha, Ini Cara Mendapatkannya

Menurutnya ajakan Jokowi untuk menyalurkan wakaf kepada lembaga yang dikelola pemerintah tidak perlu. Pasalnya mereka khwatir dana tersebut ujug-ujungnya akan dikorupsi seperti kasus-kasus sebelumnya korupsi dana bencana, korupsi dana haji dan lainnya. “Kelarin dulu kasus ini sampe tuntas sebelum buat2 program wakaf uang nasional segala menanggapi kasus korupsi bansos,” pesannya.

Baca Juga: Tembus 1 Juta Positif COVID 19 di Indonesia, Jokowi Desak Semua Orang Bekerja Lebih Keras Lagi!

Menurutnya saat ini masyaraka tak butuh diajari mengenai penyaluran dana wakaf. “Ummat setahu saya yg udah 50 tahun lebin usianya, udah ada komunitas sendiri2 dan udah tau lah channel kemana wakaf jika ada rejeki. Gag perlu banget juga semacam “sentralisasi” ke program pemerintah wakaf nasional. Ormas2 Islam dah punya program itu, pesantren2 juga,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, pemanfaatan wakafnya dikatakan Presiden Jokowi, bisa diperluas bukan hanya untuk tujuan ibadah, melainkan dikembangkan untuk sosial ekonomi. Jika dimanfaatkan, potensi ini dapat mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial.

Baca Juga: Saksikan Live! Presiden Jokowi Suntik Vaksin Dosis Kedua, Besok Rabu Pagi di Istana Merdeka

Halaman:

Editor: Yugi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x