JURNAL GAYA - Pemberitaan media massa sedang panas dengan kisruh di Partai Demokrat yang mengaku sedang diincar Ketua Umumnya untuk dikudeta.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sampai mengirimkan surat untuk Presiden Jokowi mempertanyakan kebenaran isu kudeta yang melibatkan orang terdekat di lingkungan Presiden atau istana.
Pihak Partai Demokrat menunjuk salah seorang Jenderal purnawirawan yang menjabat Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang memiliki niat melakukan kudeta.
Baca Juga: Tuut-Tuut-Tuut! Kereta Api Jalur Cibatu-Garut Siap Memasuki Kota Garut
Mahfud MD sempat terkena getahnya karena diisukan ikut merestui Moeldoko.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara membantah isu bahwa dirinya merestui Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengambil alih kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat.
"Ada isu aneh, dikabarkan beberapa menteri, termasuk Menko Polhukam Mahfud MD, merestui Kepala KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KLB," ujar Mahfud dikutip dari akun Twitter-nya, @mohmahfudmd, yang dipantau di Jakarta, Selasa, 2 Februari 2021. Seperti dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Innalillahi, Satgas COVID-19 Buka-bukaan, Kasus Kematian Akibat Virus Corona Meningkat 25,3 Persen
Mahfud merasa kaget karena ia mengaku tidak pernah membicarakan soal kudeta Partai Demokrat bersama Moeldoko.
"Wah, mengagetkan, yakinlah saya tak pernah berbicara itu dengan Pak Moeldoko maupun dengan orang lain. Terpikir saja tidak, apalagi merestui," kata Mahfud.