Keluarga Korban Kebrutalan Bripka CS Minta Polisi Biayai Anak Korban

- 26 Februari 2021, 09:05 WIB
Konferensi pers Polda Metro Jaya terkait kasus penembakan anggota TNI oleh oknum polisi Bripka CS, di Cengkareng, Jakarta.
Konferensi pers Polda Metro Jaya terkait kasus penembakan anggota TNI oleh oknum polisi Bripka CS, di Cengkareng, Jakarta. /Foto: polri.go.id/PMJ News/

 

JURNAL GAYA – Salah satu keluarga korban penembakan brutal Bripka CS di RM Cafe, Cengkareng Jakarta Barat pada Kamis dini hari lalu, yakni M yang bertugas sebagai kasir saat itu meminta pertanggung jawaban pihak kepolisian.

Baca Juga: INNALILLAHI, Istri Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, Suhada Anwar Usman Meninggal Dunia

Pihak keluarga mengungkapkan korban M yang memiliki 3 orang anak yang masih kecil ini mendesak agar Polisi bertanggungjawab dan membiayai mereka kelak. Hal itu diungkapkan Marupa Rumahorbo, adik bapak mertua korban yang juga meminta pelaku untuk dihukum seberat-beratnya. “Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya karena sudah menghilangkan nyawa keluarga kami,” tegas Marupa kepada wartawan, Jum’at 26 Februari 2021.

Dikatakan Marupa, korban M baru bekerja di cafe tersebut sejak enam bulan yang lalu. “Dia baru bekerja disana enam bulan, biasanya selalu pulang jam 5 pagi tetapi ditunggung hingga pukul 07.00 Wib belum datang aja,” katanya.

Baca Juga: Buntut Penembakan Brutal Bripka CS, Propam Mabes Polri Langsung Cek Posedur Memegang Senjata Para Anggotanya

Akhirnya perwakilan keluarga mengecek keberadaan korban ke tempat kerjanya. Sesampainya disana, ternyata shock mendengar peristiwa dini hari itu merenggut salahsatu keluarganya.  Korban juga memiliki tiga anak yang masih kecil-kecil. Marupa menjelaskan, anak pertama korban berumur 10-11 tahun dan kini duduk di SD kelas 5. Anak kedua berumur 9 tahun, sementara yang ketiga masih 2 tahun.

Baca Juga: Tim Inafis Polda Metro Olah TKP, Bawa Dua Kardus Barang Bukti dari Lokasi Penembakan Brutal

Terhadap kondisi demikian, dia berharap bahwa pihak kepolisian bisa memberi bantuan. Mengingat selama ini, korban adalah tumpuan keluarga dalam menafkahi dan membiayai pendidikan anak-anaknya itu.

"Permintaan kami, inikan sebagai tumpuan keluarga. Anaknya masih kecil-kecil, ya kami juga mengharapkan bagaimana caranya supaya anak-anak ini bisa sekolah dan dibantu apa mungkin dari dana polisi karena yang menembak adalah polisi. Itu permintaan kami," pintanya.

Halaman:

Editor: Yugi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x