Pemerintah Arab Saudi Keluarkan Surat Edaran Soal Musim Haji 2021

- 3 Maret 2021, 18:23 WIB
Umat Muslim mengitari Kabah saat melakukan tawaf ibadah haji dengan penerapan protokol kesehatan di Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi pada Minggu 2 Agustus 2020. Pelaksanaan haji yang istimewa tahun ini di tengah pandemi Covid-19 hanya diikuti sekitar 1.000 jemaah, dengan protokol kesehatan yang ketat.
Umat Muslim mengitari Kabah saat melakukan tawaf ibadah haji dengan penerapan protokol kesehatan di Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi pada Minggu 2 Agustus 2020. Pelaksanaan haji yang istimewa tahun ini di tengah pandemi Covid-19 hanya diikuti sekitar 1.000 jemaah, dengan protokol kesehatan yang ketat. /AFP

JURNAL GAYA - Musim haji 2021 Pemerintah Arab Saudi mewajibkan pada setiap jamaah dan para petugas haji untuk sudah divaksin Covid-19.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Arab Saudi Dr. Tawfiq Al-Rabiah melalui surat edaran Kementerian Kesehatan Arab Saudi, seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 3 Maret 2021.

"Vaksinasi Covid-19 diwajibkan bagi mereka yang ingin datang melaksanakan haji dan jadi syarat utama izin masuk," katanya.

Pihak Arab Saudi tidak menginginkan rangkaian haji menjadikan jamaah terpapar oleh Covid-19. Oleh karenanya peraturan ketat diberlakukan dan memastikan persiapan dini untuk memastikan keamanan jamaah maupun petugas mulai dari pintu masuk sampai pintu keluar Arab Saudi.

Baca Juga: KETUA UMUM PBNU SAID AQIL SIRADJ Ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir Sebagai Komisaris Utama PT KAI

"Petugas vaksinasi harus dibentuk untuk haji dan umrah di mana mereka telah mengadopsi kewajiban vaksin Covid-19 untuk bekerja sebagai petugas kesehatan," katanya dalam pernyataan yang dilansir Arabnews, Rabu 3 Maret 2021.

Juru bicara Menteri Kesehatan Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly menambahkan bahwa karantina tidak akan diberlakukan bagi jamaah yang sudah divaksin dan mendapat imunisasi lengkap.

"Seseorang yang menerima vaksin setelah dua atau tiga minggu tidak diharuskan karantina setelah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi," katanya.

Saat ini perkembangan Covid-19 di Arab Saudi mengalami fluktuasi. Pemerintah setempat terus melakukan pemantauan dengan seksama.

Baca Juga: Ridwan Kamil Terseret Polemik, Demokrat Jabar: Tidak Mungkin Kang RK Masuk Pusaran Tetabuhan Politisi Liar

Sampai dengan Selasa (2 Maret) terjadi penambahan kasus kematian akibat Covid-19 sebanyak lima orang. Jumlah ini menjadikan sebanyak 6.505 orang di Arab Saudi yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Pada hari yang sama juga terjadi penambahan kasus baru sebanyak 302 kasus baru sehingga sudah ada 378.002 orang di Arab Saudi yang sudah terpapar Covid-19.

Kasus baru ini tersebar yakni 136 kasus di Riyadh, 78 di Provinsi Timur, 37 di Makkah dan lima di Madinah.

Sementara 286 orang dinyatakan telah sembuh dan menjadikan 368.926 orang berhasil sembuh dari penyakit tersebut.

Baca Juga: Eks Presiden Barcelona Ditangkap, Pep Guardiola: Ia Tak Bersalah Sampai Pengadilan Membuktikan Sebaliknya

Sebagai wujud apresiasi kepada para pejuang kesehatan yang telah secara signifikan berjuang melawan Covid-19, Menteri Kesehatan Arab Saudi mendeklarasikan bahwa tanggal 2 Maret merupakan 'Hari Pejuang Kesehatan'.

Ia menilai para tenaga kesehatan sangat berjasa dengan mempertaruhkan hidupnya untuk pekerjaan dan kesehatan orang lain.

Kebijakan ini akan diiringi dengan dukungan psikologis dan sosial yang akan diberikan oleh pemerintah pada keluarga para tenaga kesehatan.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x