Ridwan Kamil Masuk Pusaran Golkar-Demokrat, Pengamat Ini Nilai Parpol Tak Punya Figur RK Jadi Darah Segar

- 3 Maret 2021, 19:41 WIB
Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil. /Dok. PMJ

“Kalaupun menarik, pertimbangannya harus belakangan, terakhir sekali. Kalau dia misalkan di NasDem, Demokrat, Golkar, maka orang tidak akan melirik dia sebagai figur yang dianggap bareng-bareng. Sementara saat dia di Kota Bandung dan Jabar karakternya bukan orang partai,” katanya.

Muradi meminta Emil memanfaatkan sisa jabatan sebagai gubernur dan tidak terburu-buru. Menurutnya Emil perlu mengoptimalkan kerja sebagai gubernur Jabar karena akan memberikan efek elektoral luar biasa mengingat Jabar penduduknya paling besar.

Baca Juga: Tanggapi KLB Demokrat, Ferdinand Hutahaean: Kalau KTA Belum Dikembalikan Pengen Juga Ikut Nyalon!

Kedua, kata dia, harus mengkaitkan bahwa kerja elektoral di Jabar sama dengan kerja politik nasional, jangan dibedakan harus sinergis karena dia wakil pemerintah pusat di daerah.

Ketiga, menurut Muradi, membangun konektivitas dengan sejumlah wilayah yanh punya basis kecenderungan pemilih Kang Emil contoh misalnya Jateng, Jatim, Bali, Indonesia timur. "Tiga hal itu lebih baik ketimbang terjebak dalam dinamika soal pemiliham ketua partai,” katanya.

Baca Juga: AYOO! Siapa yang Berminat Terbang ke Bulan Bersama Miliarder Jepang Yustaku Maezawa

Sebelumnya, salah satu pendiri Partai Demokrat, Darmizal mengungkapkan, sudah ada banyak nama yang diwacanakan untuk menggantikan AHY.

Selain Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Darmizal juga mengatakan ada nama lain yang muncul, seperti Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil  Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, dan Ketum Partai Emas Hasnaeni.

Halaman:

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x