Qodari melihat polarisasi politik juga terjadi di belahan dunia lain seperti yang dialami Amerika Serikat (AS) di Pilpres 2020 kemarin.
Negeri Paman Sam itu sempat terbelah, meski dianggap sebagai negara super power dan tingkat demokrasi yang matang serta pendidikan dan ekonomi yang maju.
Baca Juga: Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Indonesia Hari Ini Turun Tipis dari Kemarin
"Nah, polarisasi politik tersebut di era sekarang ini akan punya peluang untuk semakin kuat di Pemilu 2024, karena kita ya hidup di dunia digital," katanya.***