Jokowi Dibela Fahri Hamzah, 'Saya Yakin Itu Bukan dari Presiden'

- 17 Maret 2021, 16:20 WIB
Fahri Hamzah, Politisi Partai Gelora.
Fahri Hamzah, Politisi Partai Gelora. /Instagram.com/@fahrihamzah.

JURNAL GAYA - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memberikan pembelaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal isu jabatan presiden tiga periode.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini menduga ada kelompok tertentu yang sengaja memainkan isu tersebut untuk kepentingan politik kelompok dimaksud.

Namun ia enggan membeberkan siapa kelompok tertentu yang dimaksudnya itu.

“Saya memang menduga ada kelompok yang sengaja menghembuskan isu ini untuk kepentingan kelompoknya tentu,” kata Fahri Hamzah dalam keterangannya, Rabu, 17 Maret 2021.

Baca Juga: Jokowi Akui Program Kartu Pra Kerja Tak Mampu Tampung Semua Peminat

Sehubungan hal itu, ia meminta kepada kelompok dimaksud agar tak lagi memaikan isu murahan itu.

Ia lebih menyarankan agar fokus kepada isu kemanusiaan yang seharusnya menjadi perhatian bersama.

“Mestinya isu-isu kemanusiaan lah menjadi perhatian kita semua. Janganlah kita mengambil waktu publik degan isu remeh temeh seperti isu periodesasi presiden,” ucapnya.

Baca Juga: Rosé BLACKPINK Memiliki Keterampilan Unik yang Dapat Digunakan dalam Keadaan Darurat yang Mengerikan

“Sebaiknya para elite dan kaum intelektual fokuskan perhatian bagaimana Indonesia ini keluar dari berbagai persoalan yang ada di depan mata,” sambungnya.

Politisi asal NTB ini pun meyakini isu wacana jabatan presiden tiga periode itu bukan datang dari Jokowi. Soalnya ia mengaku sudah dua kali menanyakan langsung hal itu kepada Jokowi.

“Saya yakin itu bukan dari Presiden. Mengapa? Saya sendiri sudah dua kali langsung bertanya kepada Presiden Jokowi,” ujarnya.

Baca Juga: Kenakan Hijab Saat Foto Prewedding, Aurel Hermansyah Menui Pujian Netizen: Masya Allah Kirain Putri Dellina

Disebutkan, Presiden Jokowi tidak mau dikenang sebagai orang yang gila jabatan. Pasalnya, wacana jabatan presiden tiga periode itu akan membuat gaduh publik dengan cara mengubah konstitusi yang sudah ditetapkan dalam UU.

“Jawaban Presiden, dia (Jokowi) tidak tidak ingin dikenang sebagai orang yang menginginkan jabatan kembali. Apalagi itu memerlukan perubahan konstitusi,” jelasnya.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x