Gara-gara Prabowo - Sandi, Zulkifli Hasan: Timbul Permusuhan dan Kebencian

- 24 Maret 2021, 21:09 WIB
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada acara debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu 13 April 2019.*/ANTARA
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada acara debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu 13 April 2019.*/ANTARA /

JURNAL GAYA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyebutkan ada ikatan persaudaraan yang terganggu di masyarakat karena calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (capres) kalah bergabung dalam kabinet yang dibentuk sang pemenang.

"Persaudaraan kebangsaan yang terganggu, setelah pemenang Pilpres diperoleh, pada akhirnya yang kalah bergabung juga dengan penguasa," kata Zulhas dalam sebuah video yang diunggah di akun Youtube miliknya, Zulkifli Hasan, Rabu, 24 Maret 2021.

"Capres dan cawapres penantang, keduanya kini menjadi menteri juga, bergabung dengan Presiden yang terpilih," sambungnya.

Baca Juga: Ilusi Tak Bertepi Hijau Daun Tembus 100 Juta Penonton YouTube, Moncer Setelah 5 Tahun Dirilis

Meski tak menyebut nama, calon presiden yang dimaksud menjurus pada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang bergabung ke dalam kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Disebutkan, langkah capres penantang bergabung ke dalam kabinet presiden terpilih itu dengan istilah 'tidak ada berkuasa dan tidak berkuasa'.

Menurut Zulhas, konsekuensi dari hal tersebut adalah masyarakat terbelah dan menghasilkan kubu-kubu tertentu yang saling bertentangan.

Baca Juga: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, 'Petugas Semprot Alam, Pelihara Saja Kodok Banyak'

"Polarisasi politik yang menimbulkan permusuhan dan bahkan kebencian, cebong vs kampret, buzzer vs kadrun, bisa terus tereskalasi menjadi pikiran us vs them," ujarnya.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x