Ia mengatakan politisasi agama juga dilakukan secara brutal hingga menghasilkan Islamisme yang sempit dan simbolik belaka.
Menurutnya, hal tersebut memungkinkan masuknya paham-paham ekstrem dan radikal.
Secara lugas, ia menyatakan hal tersebut menyedihkan.
Disebutkan, keutuhan berbangsa dan bernegara dalam kondisi bahaya lantaran polarisasi akibat politik hanya menimbulkan kebencian di masyarakat.
"Pesta demokrasi yang mahal sekali ongkosnya bagi parpol maupun peserta pemilu menghasilkan pola-pola yang sifatnya transaksional, merugikan, dan membodohkan masyarakat. Sementara tensi politiknya tidak dikelola dengan baik," ujar Wakil Ketua MPR itu.
Baca Juga: Utang Negara Telah Mencapai Rp8.501 Triliun, Ekonom Senior: Ini Belum Selesai Pemerintahannya
Berangkat dari itu, Zulhas mengusulkan dilakukan rekonsiliasi nasional untuk mengembalikan keutuhan kita dalam berbangsa dan bernegara.
Menurutnya, para elite nasional harus meminta maaf kepada masyarakat dan berjanji tidak lagi menggunakan politik identitas dan SARA untuk menyelenggarakan sukses kekuasaan.***