PPKM Dorong Peningkatan Sampah Kemasan, Yuk Mulai Pintar Memilah dan Daur Ulang Limbahnya

- 25 Agustus 2021, 14:35 WIB
PPKM Dorong Peningkatan Sampah Kemasan, Yuk Mulai Pintar Memilah dan Daur Ulang Limbahnya
PPKM Dorong Peningkatan Sampah Kemasan, Yuk Mulai Pintar Memilah dan Daur Ulang Limbahnya /tangkap layar zoom/



JURNAL GAYA -  Adanya pembatasan aktivitas di luar rumah dan larangan makan di restoran menyebabkan meningkatnya pesan antar makanan secara daring.

Peningkatan tersebut menyebabkan tingginya permintaan terhadap kemasan makanan. Kesadaran masyarakat terhadap
kebersihan dan kehigienisan sudah semakin tinggi, terutama di masa pandemi Covid-19 yang masih berlanjut hingga saat ini.

Menghadirkan kemasan makanan yang aman, higienis, dan
ekonomis menjadi hal yang perlu diperhatikan melihat tren pesan antar makanan secara daring yang diperkirakan akan terus berlanjut pasca pandemi.

Setelah satu tahun sejak dilakukannya webinar pertama, program kelola dan daur ulang sampah keberlanjutan yang diusung oleh PT Trinseo Materials Indonesia yang juga didukung oleh Kemasan Group, Yok Yok Ayok Daur Ulang! (YYADU) kembali dilaksanakan.

Kegiatan ini punya tujuan mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya kelola sampah rumah tangga, terutama dengan diberlakukannya pembatasan aktivitas di luar rumah dan meningkatnya pemesanan makanan secara daring.

Baca Juga: Cuaca Panas, Yuk Coba Resep Boba Rumahan, Dijamin Mudah dan Antigagal

Sesi bincang-bincang webinar yang dipandu oleh Hanggara Sukandar, Sustainability Director dari Responsible Care Indonesia ini dibuka dengan penjelasan dari Sutjipto, General
Manager Indah Cup, di mana ada beberapa hal yang disampaikan, salah satunya mengenai bertambahnya permintaan kemasan makanan berbahan PS yang cukup bervariasi akibat pembatasan aktivitas di luar rumah.

"Pembatasan aktivitas di luar rumah merubah kebiasaan masyarakat dari yang terbiasa dinein di restoran, menjadi takeaway atau pesan antar. Hal ini menyebabkan permintaan kemasan makanan khususnya PS mengalami kenaikan yang cukup baik," buka Sutjipto menjelaskan.

Selama diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tercatat adanya kenaikan permintaan kemasan, baik primer maupun sekunder packaging yang
diperkirakan sebesar 3-5 persen dibanding dengan PPKM sebelumnya.

Kemasan makanan PS dianggap efisien dan ekonomis dalam memenuhi bertambahnya permintaan yang cukup tinggi karena harga yang terjangkau serta keamanannya dalam menjaga makanan ketika diantar dari restoran ke pelanggan.

Selain efisien dan ekonomis, kemasan makanan PS dinilai efektif melindungi makanan yang diantar terhadap kontaminasi. Hal ini dilihat menjadi hal yang penting karena kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kehigienisan barang-barang yang digunakan sehari-hari sudah semakin tinggi, mulai dari penggunaan masker hingga alat-alat makan dan kemasan makanan.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x