Network
JURNAL GAYA - Prof. Dr. Fahmi Idris, S.E., M.H., mantan Menteri Tenaga Kerja pada kabinet Reformasi Pembangunan, Menteri Perindustrian dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Kabinet Indonesia Bersatu, meninggal dunia.
Seperti dikutip dari Instagram sang anak, @Fahira Idris, mantan menteri tersebut meninggal dunia hari ini, Minggu 22 Mei 2022 pukul 10.00 Wib.
Putri dari Fahmi Idris itu juga menulis keterangan bahwa ayahandanya meninggal di ICU RS Medistra, Jakarta.
Baca Juga: Jadwal Sholat Wilayah Kota Cirebon Minggu, 22 Mei 2022, Beserta Doa Setelah Adzan Berkumandang
Almarhum akan disemayamkan di rumah duka, di Mampang Prapatan IV, nomor 20, Jakarta Selatan.
Pria kelahiran 20 September 1943 tersebut meninggalkan seorang istri, Yeni Fatmawati, dan 2 orang anak, Fahira Idris serta Fahrina Fahmi Idris.
Menantu dari Hasan Basri ini semasa hidupnya pernah menjabat sebagai ketua Fraksi Golkar di MPR-RI.
Fahmi Idris menjabat sebagai Menteri Perindustrian sejak 5 Desember 2005 hingga 20 Oktober 2009.
Baca Juga: Lirik Lagu JANGAN PASRAH-Ari Lasso, Pesan Mendalam Sang Bintang yang Romantis dan Easy Listening
Sebelumnya, pada 20 Oktober 2004 hingga 5 Desember 2005 Fahmi Idris memangku jabatan sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Fahmi Idris juga tercatat sebagai almamater dari beberapa perguruan tinggi, yaitu, Universitas Indonesia, Universitas Islam As-Syafiiyah, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Negeri Jakarta.
Pria berdarah Minangkabau ini pada masa mudanya juga tercatat pernah menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Islam dan Ketua Senat Fakultas Ekonomi UI periode 1965 hingga 1966.
Fahmi Idris, sebelum terjun menjadi politikus, terlebih dahulu mengawali kariernya di dunia bisnis.
Bersama Aburizal Bakrie, Soegeng Sarjadi, Abdul Latief, dan Pontjo Sutowo mendirikan perusahaan Kongsi Delapan (Kodel) pada tahun 1979. Fahmi Idris duduk sebagai direktur utama.
Kodel merupakan gurita bisnis di era 1980an, mencakup bidang agrobisnis, perdagangan, perbankan, minyak, dan perhotelan.
Fahmi Idris masuk dunia politik pada tahun 1984 dengan masuk ke dalam Partai Golkar.
Sebelum dilantik sebagai menteri, Fahmi Idris telah menjabat sebagai Ketua DPP Golkar sejak tahun 1998 hingga tahun 2004.
Karier Fahmi Idria di dunia politik pernah diwarnai dengan pemecatan dirinya dari Partai Golkar pada tahun 2004. Saat itu ia tidak mendukung kesepakatan partai dan membelot ke kubu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.***
