Jakarta Hajatan ke-495 Sudah Dimulai, Pulau Bidadari Jadi Pionir Digital Nomad Island di Kepulauan Seribu

- 27 Mei 2022, 18:21 WIB
Jakarta Hajatan ke-495 di Pulau Bidadari.
Jakarta Hajatan ke-495 di Pulau Bidadari. /Ancol.com

JURNAL GAYA - Gelaran rangkaian acara Jakarta Hajatan telah dimulai sejak Selasa, 24 Mei 2022 yang langsung dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.  

Dalam acara yang digelar di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu tersebut, Anies Baswedan menjelaskan istilah Jakarta Hajatan ini dipilih untuk menggantikan istilah HUT atau Ulang Tahun Jakarta ke-495.

Menurutnya, istilah Jakarta Hajatan ini sangat Betawi. Kata 'hajatan' sendiri bermakna 'selamatan' yang sering digunakan masyarakat Betawi ketika ada perayaan atau syukuran. 

Baca Juga: Kep1er Dikonfirmasi Akan Comeback Juni Setelah Final Queendom 2

Selain membuka rangkaian acara Jakarta Hajatan, Anies Baswedan juga meresmikan Kepulauan Seribu sebagai Digital Nomad Island (DNI). 

Pulau Bidadari dipilih sebagai pulau pionir dari Digital Nomad Island ini. 

Dilansir Jurnal Gaya dari Ancol.com, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta berkomitmen mengembangkan Kepulauan Seribu sebagai destinasi Digital Nomad Island. 

Di Kepulauan Seribu, beberapa pulau sudah memiliki fasilitas lengkap yang mendukung para pelaku digital nomad, seperti listrik dan akses internet yang memadai. 

Adanya infrastruktur lengkap, memungkinkan wisatawan melakukan rapat virtual dari cottage atau menyusun rencana kerja dari pinggir pantai.

Pembangunan infrastruktur digital di Kepulauan Seribu akan terus dilakukan di semua titik pulau yang dijadikan destinasi Digital Nomad Island.

Baca Juga: Al Kahfi dan Rahasia Besar tentang Keimanan, Simak Kisahnya yang Menginspirasi Seluruh Umat

Selain Pulau Bidadari, beberapa pulau lain di Kepulauan Seribu juga akan dikembangkan menjadi Digital Nomad Island sesuai dengan daya tariknya masing-masing.

Banyak masyarakat yang belum mengenal apa itu digital nomad. Istilah tersebut digunakan untuk orang-orang yang bekerja tanpa terikat waktu dan tempat. 

Para digital nomad dapat bekerja dari mana saja selama fasilitas di sekitar mereka dapat mendukung pekerjaan yang mereka lakukan. 

Saat ini akses internet menjadi hal yang paling penting bagi para digital nomad. 

Di Indonesia sendiri istilah ini mulai populer saat pemberlakuan work from home. Saat itu banyak masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di hotel-hotel, tetapi masih dapat bekerja dengan mengandalkan akses internet. 

Baca Juga: WOW! Untuk Ketiga Kalinya Lagu Candy Sugar Pop ASTRO Raih Trofi Kemenangan di M Countdown

Setelah pemerintah melonggarkan peraturan tentang pemberlakuan perjalanan dalam dan luar negeri, mereka yang bekerja tanpa terikat tempat pun memanfaatkan waktu tersebut dengan work from anywhere.

Peluang ini disambut baik oleh Disparekraf, berkolaborasi dengan pelaku industri pariwisata, untuk menyiapkan infrastruktur bagi para pelaku digital nomad yang ingin bekerja dari Kepulauan Seribu. 

Bagaimana, Anda tertarik mencoba?***

Editor: Deasy Rafianty

Sumber: Ancol.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x