Pentagon Ngamuk-ngamuk, Hidung Pesawat Pembom B-52 Amerika Serikat Nyaris Dicolek Jet Su-27 Rusia

- 31 Agustus 2020, 21:36 WIB
Ilustrasi Sukhoi Su-27 / Pixabay
Ilustrasi Sukhoi Su-27 / Pixabay /

JURNALGAYA -  Pentagon ngamuk-ngamuk akibat intersepsi sebuah jet tempur Su-27 Rusia terhadap pesawat pembom B-52 Amerika Serikat (AS) dalam jarak 100 kaki atau sekitar 30,4 meter di atas Laut Hitam pada Jumat lalu.

Departemen Pertahanan Amerika mencelanya sebagai intersepsi tidak aman dan tidak profesional.

Kemarahan Pentagon disampaikan ketika merilis video baru dari kejadian tersebut yang dilansir sejumlah media pada Minggu 30 Agustus 2020 malam.

Baca Juga: Mulan Jameela Rayu Pertamina Agar Harga Pertamax Sama dengan Premium

Angkatan Udara AS dalam sebuah pernyataan mengatakan pesawat pembom B-52 sedang melakukan "operasi rutin" di atas Laut Hitam pada Jumat pagi ketika dua jet tempur Su-27 Rusia menyeberang dalam jarak 100 kaki dari hidungnya beberapa kali di wilayah udara internasional.

Dalam satu adegan yang sangat mengkhawatirkan, salah satu jet tempur Su-27 terlihat menarik di sebelah sayap kiri B-52 sebelum berbelok tepat di depan hidungnya.

Tampak di cockpit jet tempur Su-27 nyaris mencolek hidung pesawat pembom AS B-52.
Tampak di cockpit jet tempur Su-27 nyaris mencolek hidung pesawat pembom AS B-52.


Dalam istilah penerbangan militer, manuver berbahaya pilot Rusia itu sering disebut sebagai "thumping" atau "head-butt", dengan beralih ke mode afterburner.

Dalam penerbangan modern, ketika pilot mengaktifkan afterburner, ia menyuntikkan bahan bakar langsung ke aliran knalpot mesin turbin, meningkatkan daya dorong sehingga pesawat dapat berakselerasi.

Baca Juga: Bencana Kelaparan Berpotensi Terpa Lebanon, Setengah Penduduknya Gagal Akses Kebutuhan Makanan Pokok

Pentagon, seperti dikutip Sputniknews, mengatakan manuver yang berulang menyebabkan turbulensi untuk B-52, sehingga sulit bagi pilot untuk mempertahankan kendali pesawat.

"Tindakan seperti ini meningkatkan potensi tabrakan di udara, tidak perlu, dan tidak konsisten dengan pengawalan udara yang baik dan aturan penerbangan internasional," kata komandan Angkatan Udara AS di Eropa-Afrika, Jenderal Jeff Harrigian.

"Kami mengharapkan mereka untuk beroperasi dalam standar internasional yang ditetapkan untuk memastikan keselamatan dan mencegah kecelakaan," ujarnya.

Baca Juga: Sepeda Brompton Harganya Bisa Naik Selangit Gara-gara Aturan Baru Pemerintah

Namun, pemerintah Rusia tidak sependapat dengan penilaian Amerika atas insiden tersebut. Kementerian Pertahanan di Moskow mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa B-52 Amerika mendekati perbatasan negara Federasi Rusia.

"Untuk mengidentifikasi target udara dan mencegah pelanggaran perbatasan negara Rusia, dua pesawat tempur Su-27 dilesatkan ke udara," kata Kementerian Pertahanan Rusia. 

"Setelah pesawat militer asing berbalik dari perbatasan negara, pesawat tempur Rusia dengan selamat kembali ke lapangan terbang asal," lanjut pernyataan tersebut.

Baca Juga: Besok Ditransfer, BLT Pegawai Bergaji di Bawah Rp 5 Juta Tahap Dua Cair

Menurut kementerian itu, seluruh penerbangan pesawat tempur Su-27 Rusia dilakukan secara ketat sesuai dengan aturan internasional untuk penggunaan wilayah udara.

"Pesawat Amerika tidak diizinkan melanggar perbatasan negara Federasi Rusia," imbuh kementerian tersebut.

Pesawat Rusia dan Amerika sering mencegat satu sama lain di wilayah udara internasional yang berbatasan dengan wilayah sensitif dengan signifikansi geopolitik.

Insiden tersebut adalah indikator terbaru dari meningkatnya ketegangan militer antara dua musuh bebuyutan era Perang Dingin tersebut.

Baca Juga: Besok Ditransfer, BLT Pegawai Bergaji di Bawah Rp 5 Juta Tahap Dua Cair

Pada Kamis lalu, militer Rusia menyalahkan pasukan AS atas tabrakan kendaraan militer Rusia dan AS di timur laut Suriah.

Pejabat AS mengatakan Rabu bahwa sebuah kendaraan Rusia menabrak kendaraan militer lapis baja ringan AS, melukai empat tentara Amerika, sementara dua helikopter Rusia terbang di atas, satu di antarnya berada 70 kaki dari kendaraan militer AS.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x