Tuntut Masyarakat Eropa Bereaksi, Turki Kecam Penistaan Al-Qur'an di Swedia dan Norwegia

- 1 September 2020, 01:05 WIB
Seorang wanita Norwegia merobek Al-Qur'an. (Foto: Twitter @Arsyamsyam5)
Seorang wanita Norwegia merobek Al-Qur'an. (Foto: Twitter @Arsyamsyam5) /

JURNALGAYA - Pemerintah Turki mengecam keras atas penodaan terhadap Al-Qur'an di Oslo Norwegia. Ankara pun mendesak Masyarakat Eropa untuk merespon serius penodaan terhadap Al-Qur'an, yang sudah terjadi dua kali dalam kurun waktu sepekan terakhir di Eropa.

Dalam aksi yang dilakukan oleh kelompok sayap kanan Hentikan Islamisasi Norwegia (SION) pada Sabtu 29 Agustus 2020, seorang pengunjuk rasa merobek halaman-halaman Al Qur'an dan meludahinya.

Baca Juga: Pentagon Ngamuk-ngamuk, Hidung Pesawat Pembom B-52 Amerika Serikat Nyaris Dicolek Jet Su-27 Rusia

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin 31 Agusus 2020, mengatakan, mereka berharap hal-hal semacam ini seharusnya dapat dicegah.

"Turki akan melanjutkan perjuangannya melawan gerakan fasis dan rasis. Kami politisi dan otoritas Eropa untuk menanggapi masalah ini dengan serius, dan melakukan upaya dalam hal ini," ucapnya.

"Tindakan penodaan terhadap Al Quran telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir di negara-negara Skandinavia yang mengklaim mereka memimpin dalam demokrasi, hak asasi manusia dan supremasi hukum," sambungnya.

Baca Juga: Sepeda Brompton Harganya Bisa Naik Selangit Gara-gara Aturan Baru Pemerintah

Sebelumnya, pekan lalu kelompok sayap kanan di Malmo, Swedia membakar Al-Qur'an.

Setelah rekaman pembakaran itu muncul di internet, kelompok anti rasis di Malmo bereaksi terhadap kejadian tersebut dan para aktivis yang memblokir lalu lintas, dan membakar ban di jalan.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x