Patroli di Laut China Selatan, Kapal Mata-mata Amerika Serikat Menyamar Jadi Pesawat Malaysia

- 9 September 2020, 08:08 WIB
Pesawat RC-135W Rivet Joint. (Air Combat Command)
Pesawat RC-135W Rivet Joint. (Air Combat Command) /

JURNALGAYA - Pesawat terbang mata-mata Amerika Serikat (AS) terlihat menyamar sebagai pesawat Malaysia saat berpatroli secara intensif antara Pulau Hainan China dan Kepulauan Paracel, yang diklaim juga oleh Beijing.

Manuver berbahaya tersebut berisiko membingungkan pesawat sipil dan militer, yang di masa lalu telah mengakibatkan penembakan pesawat yang mematikan.

Menurut South China Sea Probing Initiative (SCSPI), sebuah wadah pemikir China yang terhubung ke Universitas Peking, sebuah pesawat mata-mata intelijen Angkatan Udara AS RC-135W Rivet Joint terlihat meninggalkan Pangkalan Angkatan Udara Kadena di Okinawa, Jepang, pada Selasa 8 September 2020.

Baca Juga: Pabrik Khong Guan Ciracas Tutup Sementara, Produksi Kue Tersendat?

Namun secara misterius, pesawat tersebut digantikan oleh apa yang tampak seperti pesawat Malaysia di atas Laut China Selatan.

"Setelah pesawat melintasi Laut China Selatan, ia kemudian berpatroli secara intensif di perairan internasional antara Pulau Hainan dan Kepulauan Paracel," kata SCSPI seperti dikutip dari Sputnik, Rabu 9 September 2020.

Lembaga think tank itu mencatat RC-135W lain melakukan manuver yang sama beberapa hari sebelumnya: menyiarkan pengenal kode hex Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (IACO) yang tidak masuk akal saat berpatroli di Laut China Selatan, tetapi beralih kembali setelah memasuki Laut Filipina.

Baca Juga: Harga Emas 24 Karat Hari Ini 9 September 2020 Naik Tipis

Kode hex pesawat adalah bagian dari pendaftarannya di IACO yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa dan jarang berubah. Kode mengidentifikasi pesawat di langit, memberi tahu pesawat lain serta kontrol darat apa itu dan di mana itu.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x