Network
JURNAL GAYA- Menteri Pemberdayaan Perempuan Israel "Bangga" atas Kehancuran Gaza: Kontroversi dan Kecaman Terhadap Pernyataan May Golan.
May Golan Menteri Pemberdayaan Perempuan Israel, telah menjadi sorotan setelah membuat pernyataan kontroversial terkait kehancuran di Jalur Gaza.
Dalam pidatonya di Knesset, Golan secara terbuka menyatakan kebanggaannya atas tindakan tentara Israel di Gaza, yang telah menyebabkan kehancuran massal dan korban jiwa yang tak terhitung jumlahnya.
Baca Juga: Pemimpin Dunia, dari Vladimir Putin Hingga Rishi Sunak Ucapkan Selamat Kepada Prabowo!
Dalam pidatonya yang beredar luas, Golan bahkan mengancam pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, dengan pemenggalan kepala atau penangkapan.
"Kami tidak malu dengan mengatakan bahwa kami ingin melihat tentara IDF (tentara Israel) menangkap Sinwar dan terorisnya dengan mata kepala mereka sendiri, dan menyeret mereka melintasi Jalur Gaza dalam perjalanan ke ruang bawah tanah Otoritas Penjara," katanya dengan nada tegas.
Pernyataan ini segera menuai kecaman dan hujatan dari berbagai pihak. Banyak yang menganggapnya sebagai tindakan yang tidak manusiawi dan tidak bermoral.
Pemboman Israel di Gaza telah menyebabkan ribuan korban jiwa dan kehancuran massal. Hampir 70.000 orang terluka dan 85 persen penduduk Gaza mengungsi, sementara infrastruktur wilayah tersebut mengalami kerusakan atau hancur.
Organisasi PBB juga turut mengecam pernyataan Golan. Pada bulan Januari, Mahkamah Internasional bahkan memerintahkan Israel untuk menghentikan tindakan genosida dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza.
Baca Juga: Usai Diterjang Tornado, PLN UID Jabar Kembali Pulihkan Kelistrikan Rancaekek Hingga 100 Persen
