Detik-Detik Diangkatnya 7 Jenazah Korban G30S PKI, Bau Busuk dan Darah Bikin Prajurit KKO Muntah

- 30 September 2020, 14:43 WIB
/Instagram

Hartonosegera merespon permintaan ini dengan memanggil Lettu Mispan ke kantornya tanggal 3 Oktober 1965 malam hari.

Mispan segera berdiskusi dengan rekan se timnya, sedangkan Kapten Suhendar menunggu mereka karena tidak berani pulang ke Kostrad tanpa membawa orang – orang yang diminta bantuan.

 Baca Juga: Sinopsis Film Pengkhianatan G30S PKI di TV One: Pembunuhan Keji 7 Jenderal

"Ternyata ada satu masalah, tabung oksigen yang biasa dipakai sebagai alat menyelam milik mereka kosong sehingga mereka harus keluyuran mencari pabrik gas. Alhamdulillah sebuah pabrik gas di Manggarai menyanggupi perminttan mereka, dan pengisian oksigen dapat berlangsung pada pukul 02.00 dini hari," paparnya.

Lanjut Toto, pagi harinya sebelum berangkat Mispan dan rekan sarapan dulu, hal ini membuat Kapten Sukendar yang ingin secepatnya pergi ke Lubang Buaya merasa jengkel dan tak ikut sarapan.

Tapi para prajurit KKO cuek saja, karena bagi mereka sarapan itu penting. Mumpung masih ada selera, kalau sudah mengangkat mayat berbau busuk mana muingkin bisa makan.

Baca Juga: Firasat MT Haryono Sebelum Diculik dan Dibunuh dengan Keji dalam G30S PKI

Kemudian mereka berangkat ke Lubang Buaya, eh oleh pasukan RPKAD yang berada di sana malah disambut dengan muka masam.

Situasi politik yang memanas pada waktu itu membuat antar kesatuan dalam ABRI terpecah – pecah dan saling curiga, RPKAD tak percaya kalau tim KIPAM datang ke sana untuk melaksanakan perintah Pangkostrad.

Ketegangandapat diatasi ketika Jenderal  Soeharto datang dan bertanya.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x