Jokowi Tak Beri Kesempatan Bicara, Anies Baswedan Tak Berkutik saat Rapat Penolakan Omnibus Law

- 10 Oktober 2020, 21:02 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau perbaikan halte yang dirusak massa dalam demo Omnibus Law UU Cipta Kerja pada Kamis, 8 Oktober 2020.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau perbaikan halte yang dirusak massa dalam demo Omnibus Law UU Cipta Kerja pada Kamis, 8 Oktober 2020. /Foto: Twitter @aniesbaswedan/


JURNALGAYA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat dengan sejumlah gubernur di Indonesia, termasuk dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Rapat itu membahas mengenai Undang-undang Cipta Kerja yang di tolak sejumlah elemen masyarakat. Namun, dalam rapat itu, Anies mengaku tak bisa berkutik.

Ia mengaku kesulitan untuk menyampaikan aspirasi dari pendemo yang menolak UU tersebut.

"Tentang rapat gubernur seluruh keterangan disampaikan oleh Bapak Presiden. Jadi kami yang hadir tidak bisa memberikan keterangan," kata Anies di kawasan Bundaran HI Jakarta Pusat, Sabtu, 10 Oktober 2020.

Baca Juga: MotoGP Prancis 2020 Dikuasai Tuan Rumah, Valentino Rossi Terpuruk Jauh di Belakang

Sebelumnya Anies sudah menemui sejumlah demontrans Kamis 8 Oktober 2020. Saat itu ia berjanji akan menyampaikan aspirasi soal penolakan UU Ciptaker itu kepada pihak pemerintahan.

"Besok kita akan sampaikan dan kita akan teruskan aspirasi itu. Besok akan kita lakukan pertemuan itu. Jadi, teman-teman sekalian saya apa yang tadi disampaikan tadi secara lisan, banyak yang merekam di sini besok akan diteruskan," kata Anies saat itu.

"Teman-teman sekalian ingatlah bahwa yang namanya menegakkan keadilan adalah tanggungjawab kita semua. Dan Anda semua sedang berusaha menegakkan keadilan," tambahnya.

Baca Juga: Serikat Buruh Dunia Turun Tangan, Desak Presiden Jokowi Cabut Omnibus Law Cipta Kerja

Menurutnya, bahwa setiap warga negara mempunyai hak untuk menyampaikan pendapatnya. Dia pun sangat menghormati hal tersebut.

"Saya ingin kepada semuanya memastikan bahwa hak itu terjaga. Hak itu tidak boleh hilang itulah negeri kita disebut sebagai negeri yang merdeka," tuturnya.

Dalam pertemuan sekitar satu jam itu, Jokowi meminta para gubernur membantu pemerintah pusat menjelaskan UU Cipta Kerja kepada masyarakat di wilayahnya.

Dalam rapat tersebut, Jokowi hanya memberikan kesempatan untuk bicara kepada lima gubernur, yakni Gubernur Lampung Arinaldi Djunaidi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji.

Baca Juga: China dan AS Berebut Dukungan Prabowo Subianto, Begini Penilaian Pengamat Asing

Sedangkan Anies yang wilayahnya menjadi tempat demonstrasi besar dan berakhir dengan bentrokan tidak diberikan kesempatan bicara.

Jokowi pun melarang semua peserta menyampaikan hasil pertemuan itu. Ridwan Kamil membenarkan presiden melarang peserta membocorkan isi rapat.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah