PDIP Desak Anies Baswedan Tak Lanjutkan PSBB DKI Jakarta Seraya Ungkap Berbagai Alasan

- 10 Oktober 2020, 23:04 WIB
Sopir angkot di DKI kehilangan jumlah penumpang harian akibat PSBB Total
Sopir angkot di DKI kehilangan jumlah penumpang harian akibat PSBB Total /ANTARA/Reno Esnir

"Walaupun jumlah test PCR meningkat, namun jumlahnya tidak signifikan."

Dari data itu, Ima menilai rem darurat yang didengung-dengungkan belum berhasil menekan penularan wabah.

"Faktanya, sudah masyarakat tidak bisa melakukan kegiatan perekonomian, kasusnya pun tidak kunjung mengalami penurunan," ujarnya.

Menurut dia, dunia usaha dan masyarakat kecil telah beradaptasi dengan situasi pandemi saat ini untuk bisa bertahan.

Baca Juga: Jokowi Tak Beri Kesempatan Bicara, Anies Baswedan Tak Berkutik saat Rapat Penokan Omnibus Law

Beberapa usaha makanan yang kesulitan menjual dagangan mereka karena tak boleh makan di tempat, sudah berusaha melakukan adaptasi dengan berjualan makanan di pinggir jalan. Hal itu membuktikan bahwa mereka benar-benar melakukan segala cara untuk sekedar bisa bertahan.

Dari segi pendapatan daerah, pajak restoran pada tahun 2019 lalu menyumbang pemasukan sebesar 2,4 Triliun kepada kas daerah. Dengan situasi seperti saat ini, jika PSBB ketat kembali diperpanjang, maka pertumbuhan minusnya akan semakin dalam sehingga merugikan semua pihak.

"Termasuk Pemerintah DKI Jakarta yang saat ini sedang berjuang menutup defisit anggaran."

Baca Juga: Iga Swiatek Bikin Kejutan! Juarai Tunggal Putri Grand Slam Prancis Terbuka 2020

Imbas dari defisit ini adalah program-program seperti rehabilitasi sekolah, perbaikan jalan, penanggulangan banjir bisa terganggu kedepannya.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah