Harga Vaksin Covid-19 Dibandrol Rp200 Ribu, Bio Farma: Tidak Akan Memberatkan Pemerintah

- 13 Oktober 2020, 14:49 WIB
Presiden Jokowi saat meminjau fasilitas produksi vaksin di Bio Farma, Bandung pada Selasa 11 Agustus 2020
Presiden Jokowi saat meminjau fasilitas produksi vaksin di Bio Farma, Bandung pada Selasa 11 Agustus 2020 /Dok.Bio Farma

JURNAL GAYA - Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir memastikan, harga untuk vaksin Covid-19 di Indonesia tidak akan memberatkan pemerintah. 

Honesty menyebutkan vaksin Covid-19 bakal dibandrol Rp200 ribu. 

Pernyataan resmi itu disampaikan Honesti Basyir, menanggapi pemberitaan yang menyatakan bahwa Sinovac sudah menanda tangani kontrak pengadaan vaksin dengan Brazil yang akan menjualnya dengan harga USD1.96 per dosis.

Baca Juga: Salah satu Petinggi KAMI Ditangkap Polisi, Terkait Omnibus Law UU Cipta Kerja?

Baca Juga: Nanti Malam IPHONE 12 Siap Dirilis, Ini Bocoran Resminya

Seperti diketahui, Brazil salah satu negara yang juga akan membeli vaksin Covid-19 dari Sinovac.

Mengenai rumor harga vaksin di Brazil, yang keluar di media massa dengan harga USD1.96 per dosis, sudah dibantah oleh pihak Sinovac, melalui surat resmi yang dikirimkan ke Bio Farma.

“Informasi harga vaksin Covid-19 di Brazil, telah kami klarifikasi ke pihak Sinovac. Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma, yang memastikan, bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak USD 90 juta dengan pemerintah Brazil tidak tepat, dan mengenai harga USD1.96 per dosis pun tidak tepat," ujar Honesty dalam keterangan resminya Selasa 13 Oktober 2020.

Baca Juga: Omnibus Law Janjikan Libas Para Rente Pemeras Izin Amdal, Rakyat Diuntungkan?

Baca Juga: Jokowi Ingatkan Masyarakat Waspadai Fenomena La Nina

Honesty menjelaskan, Pihaknya berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah menghadirkan vaksin COVID-19 dengan harga yang terjangkau demi hak perlindungan masyarakat Indonesia.

Honesti melanjutkan, dalam surat resmi yang disampaikan oleh Sinovac, menyampaikan bahwa dalam penentuan harga vaksin Covid-19, ada beberapa faktor yang menentukan harga vaksin.

Salah satu faktornya adalah tergantung pada investasi pada studi klinis fase 3 terutama dalam uji efikasi dalam skala besar.

Demikian juga dengan penentuan harga di Indonesia, mengikuti prinsip – prinsip
tadi.

Baca Juga: Daftar Line Up Pertama Asia Artist Awards 2020, Ada Lee Sung Kyung, Ahn Hyo Seop, dan Kim Hye Yoon

"Dengan kata lain, skema pemberian harga vaksin Covid-19 ini, tidak dapat disamakan.
Untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin Covid-19 mulai dari bahan baku dan lainnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke Sinovac China untuk visit audit prosesi," katanya.

Ia menambahkan, BPOM juga akan memastikan fasilitas dan proses produksi vaksin COVID-19 di Bio Farma memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)/Good Manufacturing Practice (GMP).

Saat ini, uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 masih berjalan di minggu kedua Bulan Oktober 2020 ini. Data terakhir menunjukan sampai dengan tanggal 9 Oktober 2020, 843 relawan yang sudah
mendapat penyuntikan kedua, dan 449 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua/masuk periode monitoring.

Baca Juga: Terkuak, Raffi Ahmad Pernah Les Bahasa Inggris Demi Dekati Nagita Slavina

"Hingga saat ini Uji Klinis tajap 3 berjalan lancar dan belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat pemberian suntikan calon vaksin
COVID-19," pungkasnya seperti yang dilansir dari ANTARA.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah