SBY: Saya Ini Orangtua, 30 Tahun Jadi Prajurit, 15 Tahun di Pemerintah, Tak Ada Niat Gerakkan Massa

- 14 Oktober 2020, 06:05 WIB
SBY jawab tuduhan dalang demo penolakan RUU Cipta Kerja.
SBY jawab tuduhan dalang demo penolakan RUU Cipta Kerja. /YouTube Susilo Bambang Yudhoyono

JURNALGAYA - Aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja diduga ditunggangi. Salah satu orang yang dituduh sebagai aktor intelektual adalah mantan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

Hal ini dibantah keras oleh Partai Demokrat. Mereka bahkan geram dan mengancam ikut demo beneran jika pemimpinnya terus dituduh seperti itu.

Menanggapi tudingan yang makin liar, SBY akhirnya angkat bicara. Ayah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini tidak terima dituding sebagai otak demonstrasi UU Cipta Kerja.

Baca Juga: Dituduh Jadi Dalang Aksi Penolakan UU Cipta Kerja, SBY Sebut Nama Airlangga dan Luhut Binsar

Baca Juga: Marzuki Alie Buka-bukaan, Bukan SBY yang Membiayai Aksi Mahasiswa Tolak UU Ciptaker, Tapi...

SBY memberikan klarifikasinya via video yang diunggah di akun YouTube pribadinya pada 12 Oktober 2020.

Dalam acara ngobrol santai bersama Susilo Bambany Yudhoyono pada Minggu 11 Oktober 2020, mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu menjawab tuduhan dirinya dalang demo penolakan RUU Cipta Kerja.

"Saya ini orang tua ya, pernah berjuang sebagai prajurit 30 tahun, pernah juga berada di pemerintahan 15 tahun, juga mengertilah, pemerintahan itu menghadapi banyak masalah," ucap SBY.

Masalah itu harus dipecahkan. Ia pun dulu mengalami hal seperti itu dan berupaya memecahkannya.

Baca Juga: Dituduh Menggerakan Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja, SBY Sebut Dulu Menghormati PDIP

Dia menilai, tidak baik jika negeri ini makin subur fitnah, hoaks, tuduhan-tuduhan tidak berdasar.

"Andaikata saya ini punya kemampuan menggerakkan, gerakan massa yang begitu luas di tanah air kemarin, andaikata saya punya uang, dan tentu uang itu banyak, dengan menggerakkan aksi-aksi seperti itu, saya juga nggak punya niat!."

Cerita SBY Datangi Wiranto Karena Ada yang Memfitnahnya di Depan Jokowi : Mereka Juga Terhina Lho!
Cerita SBY Datangi Wiranto Karena Ada yang Memfitnahnya di Depan Jokowi : Mereka Juga Terhina Lho! Instagram/@jaktvofficial

Seperti diberitakan Zona Jakarta dalam artikel SBY: Saya Sakit Hati Pak Jokowi, Bapak Suatu Saat Juga Akan Seperti Saya, Kembali ke Masyarakat! SBY mengaku tak terpikir sedikitpun untuk melakukannya.

"Tidak terpikir, untuk melakukan sesuatu yang menurut saya tidak tepat saya lakukan."

Ia mengungkapkan, memfitnah itu sebenarnya menuduh seseorang. Dalam artian tidak mengandung kebenaran.

Baca Juga: Setelah 20 Tahun, Yahoo Group Bakal Tutup Desember 2020

"Saya menjadi korban, dan jangan lupa kemarin elemen masyarakat yang melakukan unjuk rasa dimana-mana, kalau itu dianggap ditunggangi oleh orang seperti saya, digerakkan, dikasih uang, mereka juga terhina lho!."

"Merasa dihina, dan apalagi, memfitnah itu kan, mempermainkan kebenaran," ujar Susilo Bambang Yudhoyono.

SBY mengungkapkan, rupanya tak cuma sekali ia difitnah seperti ini.

SBY mengaku pernah dituding jadi dalang keonaran aksi 411 di Jakarta beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Demokrat: Kalau SBY Terus Dituduh Dalangi Aksi Omnibus Law, Lama-lama Kami Usulkan Pak SBY Ikut Demo

Bahkan, saat bertemu langsung dengan Presiden Jokowi, SBY mengungkapkan rasa sakit hatinya atas tuduhan tersebut.

SBY menyebut bahwa ada orang yang ingin memfitnahnya dengan menjatuhkan nama baiknya, demi mendapat kredit dari Presiden Jokowi.

"Segera setelah saya dapat berita seperti itu, saya datangi lho, pak Wiranto waktu itu, sebagai Menko Polhukam.

'Apa benar pak Wiranto?'.

Baca Juga: SBY pada Anak DN Aidit di Pesantren Aa Gym: Kita Harus Selesaikan Masa Lalu dengan Cara Arif

Karena saya dengan pak Wiranto dulu pernah bekerja bersama-sama di awal reformasi, dengan niat yang baik ya, untuk melakukan pembenahan, koreksi apa yang terjadi di jajaran TNI, jadi saya pelihara hubungan baik saya juga dengan pak Wiranto.

Saya tanyakan 'apa betul?', pak Wiranto membenarkan memang ada seperti itu sampai ke Presiden.

Saya datangi pak Jusuf Kalla, karena dulu bersama-sama lima tahun mengemban tugas negara, 'Pak JK, apa ada berita seperti ini?'.

Pak JK juga membenarkan.

Baca Juga: Misteri Dibalik Air Mata dan Ucapan Maaf Kim Jong Un Pada Rakyatnya

Tentu tidak etis kalau saya bertanya, 'Pak Jokowi percaya nggak ya?' kayak gitu dengan itu semua.

SBY angkat bicara soal tudingan demo tolak omnibus law.
SBY angkat bicara soal tudingan demo tolak omnibus law. Instagram @agusyudhoyono

Sampailah, begini, saya, punya kesempatan, ada pertemuan dengan beliau pak Jokowi, ingat saya, tahun 2017.

Itu kesempatan yang baik bagi saya untuk Tabayyun, klarifikasi, saya tanya, 'apakah benar ada berita seperti itu?'.

Pak Jokowi dengan hati-hati menjawab waktu itu, 'kitakan tidak semudah itu pak SBY, percaya, tapi saya sudah mengerti kok semuanya'.

Terus saya sampaikan, ini perlu saya sampaikan kepada saudara-saudara saya, rakyat Indonesia, saya sampaikan kepada beliau Presiden kita Pak Jokowi.

Baca Juga: Mengejutkan, Cristiano Ronaldo Positif Covid-19

"Saya ini pernah memimpin negara seperti bapak sekarang ini, ingin berbuat sesuatu yang baik, supaya negara kita baik, nah kalau saya dituduh ingin merusak negara, ingin mengganggu negara, sedih lho pak, saya, sakit hati saya pak Jokowi.

Bapak suatu saat juga akan seperti saya, kembali ke masyarakat luas, sudah seperti rakyat biasa, nggak punya power, nggak punya kekuasaan, kemudian dituduh seperti itu.

Sakit, mudah-mudahan bapak tidak'.

Nah itulah yang saya sampaikan dulu supaya selesai urusan ini, dan saya ingin menganggap itu selesai, tetapi, saya belajar dari kehidupan ini.

Dan selalu ada orang yang ingin mendapat kekuasaan, mendapatkan kredit, dengan cara yang menurut saya tidak bagus.

Nah, saya salah satu korbannya. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi nanti di masa depan," cerita SBY.*(Lusi Nafisa/ZJ)

Editor: Firmansyah

Sumber: YouTube Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah