Gatot Nurmantyo Curhat Mulai dari Soal Dibisiki Politisi PDIP Hingga Tak Diakui Kedua Belah Pihak

- 16 Oktober 2020, 21:36 WIB
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo saat diwawancarai Karni Ilyas.
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo saat diwawancarai Karni Ilyas. /Screenshoot Karni Ilyas Club/

JURNALGAYA - Kepada karib lamanya, yakni Karni Ilyas, Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo menegaskan bisikan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) benar adanya. Yakni jika ia terus memaksakan agar prajurit TNI dan masyarakat menonton Film G30S PKI maka dirinya bakal dicopot sebagai Panglima TNI.

"Iya itu benar. Saya tuh diganti Desember. Seorang senior dari PDIP mengingatkan kepada saya, Mas kalau Mas terus begitu, entar bakal dicopot lho," ungkapnya dalam wawancara ekslusif Karni Ilyas pada Kanal YouTube Karni Ilyas Club, Jumat 16 Oktober 2020.

Karni pun mendesak perihal kedekatan hubungan antara Gatot dan kader PDIP tersebut.

"Duh, beliau sudah lama jadi kader PDIP. Maaf saya enda bisa bilang beliau siapa, karena anu. Yang pasti dia seorang sahabat. Saya yakin beliau tak punya agenda apa-apa. Hanya karena sayang untuk mengingatkan kepada saya," ungkapnya.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Ungkap Hal yang Paling Ditakutkan Pekerja Terhadap Omnibus Law Cipta Kerja

Gatot mengungkapkan teguran tersebut bukan datang dari Sang Presiden Joko Widodo. "Bukan dari beliau. Kalau beliau menegur saya, ya bakal menegur secara langsung. Soalnya saat itu hubungan saya dengan beliau sangat dekat, dekat sekali," ujarnya.

Kemudian Karni Ilyas menyatakan, mungkin pencopotan jabatan Panglima TNI bukan hanya kasus itu, tapi ada hal lainnya.

"Seperti soal Aksi 212. Soalnya saat itu pakaian Jenderal berbeda dari yang lain," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Gatot menjawab dengan tertawa santai. Kemudian ia menceritakan status keamanan di masa itu.

Intinya, saat itu Presiden Jokowi berkeinginan untuk menemui para peserta aksi 212. Hal itu untuk menebus aksi 411, yang sempat panas karena tak dihadiri Presiden.

"Orang yang demo itu orang baik, mereka datang dengan tujuan yang sama, mereka sama taat beragama. Tapi kumpulan massa itu bisa meledak. Ini tentunya harus menjadi perhatian," ujarnya.

Untuk mengamankan Presiden sekaligus aksi unjuk rasa, lanjut Gatot, ia pun memakai peci putih. "Intinya saya tuh menyatakan, saya tuh aparat, tapi saya juga bagian dari situ," ujarnya.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: Vaksin Corona Tak Halal Bisa Dipakai Untuk Darurat Selama Belum Ada yang Halal

Soal hal itu, Karni mengatakan apakah ia tak takut disebut bagian orang khilafah atau kadrun.

"Yang saya pegang teguh itu azas tujuan, mau dibilang apa aja biar saja. Ya dampaknya sama orang pemerintah saya dibilang bagian dari para pendemo, bagi pendemo saya dibilang orang pemerintah. Jadi tidak diakui oleh kedua-keduanya," ucapnya seraya tertawa.

Namun, lanjut dia, tujuannya itu ternyata cukup efektif. Kegiatan aksi 212 berjalan lancar. Presiden aman, demo tetap kondusif. Misi terselesaikan dengan baik.

Untuk menyaksikan videonya secara langsung bisa melalui link berikut ini: Klik di sini.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah