Antisipasi Banjir, Sektor 6 Citarum Angkut 850 Ribu Meter Kubik Sedimentasi

- 22 Oktober 2020, 17:45 WIB
Ilustrasi pengerukan sedimentasi oleh sektor 6 citarum harum
Ilustrasi pengerukan sedimentasi oleh sektor 6 citarum harum /Jurnalgaya/antara/

JURNALGAYA. Mengantisipasi banjir di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Satuan Tugas (Satgas) Sektor 6 Citarum Harum angkut ratusan meter kubik sedimentasi yang berada di kawasan Baleendah, Bojongsoang dan Tegalluar.

Dilansir dari LKBN Antara, Komandan Sektor 6 Citarum Harum, Kolonel (Arh) Didik Suswandi mengatakan sejauh ini tercatat sudah ada 859.038 meter kubik sedimentasi yang diangkut dari DAS Citarum yang berada di kawasan Kecamatan Baleendah, Bojongsoang, dan Tegalluar.

 

Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna dengan Rekognisi Wajah dan Sidik Jari



"Kita gunakan alat berat untuk mengeruk sedimentasi itu, banyaknya tanah sedimentasi itu dibentuk supaya jadi tanggul bantaran sungai," Ujar Didik di Posko Sektor 6 Citarum Harum, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis. 22 Oktober 2020.

Setelah dibentuk menjadi bantaran, pihak Sektor 6 menanami bantaran itu dengan tanaman akar wangi atau vetiver. Tanaman itu memang ampuh untuk mencegah longsor atau abrasi bantaran sungai.

 

Baca Juga: Fokus pada Ekosistem Digital, Telkomsel Lepas Kepemilikan 6.050 Menara ke Mitratel



"Vetiver sudah ditanam lebih dari 10 kilometer di sepanjang kiri dan kanan bantaran," terangnya.

Sebelumnya ketika sedimentasi belum dikeruk, menurut Didik, sungai sangat dangkal dan berpotensi menyebabkan air meluap dan menyebabkan banjir.

Ia mencontohkan, sebelumnya jarak antara jembatan dan sedimentasi sungai hanya sekitar 2 meter kurang.

 

Baca Juga: Presiden Jokowi Dukung Pergerakan Revolusi Jihad



"Ada fotonya, itu saya kalau berdiri di atas sedimentasinya itu kena kalau saya pegang bawah jembatan," katanya.

Namun, kata dia, pengerukan sedimentasi di DAS Citarum masih belum tuntas. Pihaknya masih membutuhkan alat berat yang bisa mengangkat sedimentasi di dasar sungai.

 

Baca Juga: Kerap Tak Disadari, Ini 3 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Membersihkan Rumah



"Itu perlu pakai alat berat yang bisa mengambang di sungai, supaya sedimentasi yang ada di dasar sungai bisa dikeruk," katanya.

Selain itu, dia mengatakan tanah dari sedimentasi itu juga dikirimkan ke beberapa tempat yang membutuhkan. Contohnya, kata dia, ada masyarakat yang membutuhkan tanah itu untuk meninggikan teras bangunan, atau ada yang membutuhkan untuk konstruksi bangunan.

"Kemarin ada yang minta seperti gereja, dan tempat lain, itu kita kasihkan juga tanahnya ke mereka," demikian Didik Suswandi.****

Editor: Gayatri Pinandito


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x