Bu Mega Trending Twitter, Netizen Ingatkan Megawati Siapa Motor Penggerak Demo 1998

- 29 Oktober 2020, 06:39 WIB
Megawati  Soekarnoputri
Megawati Soekarnoputri /

JURNALGAYA - Pidato Ketua Umum Megawati Soekarnoputri pada hari Sumpah Pemuda membuat heboh.

Pasalnya, Megawati mempertanyakan sumbangsih milenial untuk bangsa dan negara. Megawati pun mengkritik kaum milenial di Indonesia yang hanya sibuk demo.

"Saya bilang ke Presiden, jangan dimanja. Dibilang generasi kita adalah generasi milenial. Saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa viral tanpa bertatap langsung? Apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara ini?" ucapnya dalam acara peresmian kantor DPP PDIP secara virtual, Rabu 28 Oktober 2020.

"Yang mau demo-demo, ngapain sih kamu demo-demo? Kalau enggak cocok pergi ke DPR, di sana ada yang namanya rapat dengar pendapat, itu untuk terbuka bagi aspirasi kalian," tambah dia.

Baca Juga: Mata Najwa Ungkap Pelaku Pembakaran Halte Sarinah saat Demonstrasi UU Ciptaker yang Terorganisir

Pidato Megawati ini membuat nama mantan presiden Indonesia tersebut trending di Twitter. Netizen berbondong-bondong memberikan komentar. Tak terkecuali sejumlah tokoh di Indonesia.

Seperti anggota DPR RI Fraksi PKB. Dalam akun Twitternya, ia menyindir apa yang disampaikan Megawati.

"Seorang tokoh tua bilang: “generasi milenial hanya bisa demo! Mana sumbang sih kalian utk bangsa dan negara?”, tanya dia dlm pidato."

"Generasi milenial hanya bisa demo dan tdk punya sumbangsih utk bangsa dan negara? Opo iyo? Opo iyo? (Ini contoh tdk solutip, Bu Tedjo Mode ON)," tulis Luqman.

Baca Juga: Ditanya Apa Sumbangsih Milenial, Jawaban Ernest Prakasa di Mata Najwa Skakmat Megawati

Dalam cuitan tersebut Luqman memosting sebuah foto yang menggambarkan demo besar-besaran yang dilakukan mahasiswa tahun 1998.

Saat itu, mahasiswa dari berbagai penjuru Tanah Air berunjuk rasa di Jakarta berhari-hari. Bahkan mereka berhasil menduduki Gedung DPR, seperti yang terlihat dalam gambar tersebut.

Tokoh-tokoh yang ikut berunjuk rasa saat itu, di antaranya Gus Dur, Amien Rais, dan Ketua Umum PDIP Megawati.

Demo besar-besaran ini akhirnya melengserkan Presiden Soeharto sebagai pertanda berakhirnya masa Orde Baru dan mengawali masa reformasi.

Baca Juga: Rocky Gerung di Mata Najwa: Skor Jokowi-Ma'ruf, A untuk Kebohongan, Minus untuk Kejujuran

Seolah mengamini sindiran yang dilakukan Luqman, netizen pun ramai mengomentari cuitan tersebut.

Ada yang mengulas bagaimana Megawati melakukan demo. Bahkan banyak netizen yang memosting unjuk rasa tahun 1998. 

Netizen pun mengingatkan bagaimana Megawati menjadi motor penggerak demo 1998. 

Ada juga netizen yang meminta Mega dimaklumi karena usianya yang sudah sepuh. Sekaligus netizen meminta Mega lebih bijaksana seperti seorang nenek. 

Rabu, 28 Oktober 2020 merupakan hari peringatan Sumpah Pemuda. Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri memberikan pesan kepada kaum pemuda dalam menyambut peringatan tersebut.
Rabu, 28 Oktober 2020 merupakan hari peringatan Sumpah Pemuda. Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri memberikan pesan kepada kaum pemuda dalam menyambut peringatan tersebut.

Seperti diketahui, Ketua Umum PDI-Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mempertanyakan sumbangsih generasi milenial untuk bangsa dan negara Indonesia. 

Baca Juga: Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW dan Tradisi Masyarakat Muslim di Dunia 

Terkait hal itu, Megawati blak-blakan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak memanjakan generasi milenial tersebut.

"Saya bilang ke Presiden, jangan dimanja. Dibilang generasi kita adalah generasi milenial. Saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa viral tanpa bertatap langsung? Apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara ini?" ucapnya dalam acara peresmian kantor DPP PDIP secara virtual, Rabu 28 Oktober 2020.

Baca Juga: Libur Maulid Nabi Muhammad SAW Diprediksi Jadi Puncak Kepadatan Lalu Lintas di Kota Bandung

Presiden RI Kelima ini justru mengungkapkan soal aksi unjuk rasa yang berujung perusakan sejumlah fasilitas umum.

Megawati Soekarnoputri.
Megawati Soekarnoputri.


Diakuinya, aksi demo diperbolehkan oleh undang-undang. Terlebih, sejak reformasi Indonesia telah masuk ke dalam iklim demokrasi.

Namun, bukan berarti aksi demo diperkenankan untuk melakukan perusakan.

"Tapi adakah, jawab, aturannya bahwa [demonstrasi itu] untuk merusak? Enggak ada. Kalau ada orang bilang 'ada bu', mana dia? Sini, kasih tau sama saya," ucapnya.

Baca Juga: Hari Ini Pasien Positif Covid-19 di Indonesia Tembus 400 Ribu Orang

Sehubungan hal itu, Megawati menyarankan jika ada kebijakan pemerintah yang dianggap kurang tepat, maka sebaiknya disampaikan ke DPR. Bukan justru melakukan aksi demo.

"Yang mau demo-demo, ngapain sih kamu demo-demo? Kalau enggak cocok pergi ke DPR, di sana ada yang namanya rapat dengar pendapat, itu untuk terbuka bagi aspirasi kalian," ujarnya.***

Editor: Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x