Dianugerahi Bintang Mahaputera, Ini Profil Lengkap Susi Pudjiastuti

- 11 November 2020, 07:19 WIB
Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti /

JURNALGAYA - Nyentrik, berani, kaya raya, cerdas, hanyalah sebagian kata yang bisa menggambarkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

Namanya sangat populer, baik sebagai seorang pengusaha maupun saat menduduki jabatan menteri. Beritanya selalu menghiasi media.

Kamis 11 November 2020, Susi akan mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera dari Presiden Jokowi, bersama beberapa orang lainnya.

Baca Juga: Besok, Gatot Nurmantyo, Susi Pudjiastuti, Jonan, dan Rudiantara Dianugerahi Bintang Mahaputera

Lantas siapakah Susi?

Dr (HC) Susi Pudjiastuti lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965. Ia mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Kerja Jokowi 2014-2019.

Susi juga tercatat sebagai pengusaha sukses. Ia pemilik dan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air.

Hingga awal 2012, Susi Air mengoperasikan 50 pesawat dengan berbagai tipe seperti 32 Cessna Grand Caravan, 9 Pilatus PC-6 Porter dan 3 Piaggio P180 Avanti.

Baca Juga: Massa Habib Rizieq Membeludak, Pemerintah Diingatkan untuk Merangkul Bukan Memukul

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November

Susi Air mempekerjakan 136 pilot, dengan 90 di antaranya merupakan pilot asing. Tahun 2012 Susi Air menerima pendapatan Rp300 miliar dan melayani 200 penerbangan perintis.

Saat ia menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, ia dikenal akan kebijakannya yang tegas terhadap penangkapan ikan ilegal.

Namanya bahkan dikaitkan dengan kata "tenggelamkan" yang mengacu kepada hukuman penenggelaman kapal-kapal asing ilegal di perairan Indonesia.

Upaya ini pada akhirnya membuahkan hasil. Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature menunjukkan bahwa kebijakan agresif Susi terhadap penangkapan ikan ilegal telah mengurangi upaya tangkap sebesar 25 persen dan berpotensi menambah jumlah tangkapan sebesar 14 persen dan keuntungan sebesar 12 persen.

Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti

Putus Sekolah

Anak dari Ahmad Karlan dan Suwuh Lasminah ini merupakan keturunan Jawa Tengah, namun sudah lima generasi hidup di Pangandaran.

Keluarga Susi memiliki usaha ternak, memperjualbelikan ratusan ternak dari Jawa Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat.

Kakek buyutnya adalah Haji Ireng, yang dikenal sebagai tuan tanah di daerahnya. Setelah mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP, Susi melanjutkan pendidikannya ke SMA Negeri 1 Yogyakarta, namun berhenti di kelas 2 karena dikeluarkan dari sekolah akibat keaktifannya dalam gerakan Golput.

Baca Juga: 3 Kritik Pedas Penerima Bintang Mahaputera Gatot Nurmantyo ke Pemerintah

Dikutip dari Wikipedia, Susi juga mengaku tidak cocok dengan sistem sekolah.

Setelah menjadi menteri, Susi mendaftar untuk mengikuti Paket C di PKBM Bina Pandu Mandiri Kabupaten Ciamis pada 2015.

Setelah melewatkan ujian pada tahun 2017, Susi lulus dari ujian susulan pada bulan Mei 2018.

Potret Susi Pudjiastuti saat menjadi peragawati.*
Potret Susi Pudjiastuti saat menjadi peragawati.*

Bisnis

Setelah putus sekolah, Susi menjual perhiasannya dan mengumpulkan modal Rp 750.000 untuk menjadi pengepul ikan di Pangandaran pada tahun 1983.

Bisnisnya berkembang hingga pada 1996 Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster yang diberi merek Susi Brand.

Bisnis pengolahan ikan ini pun meluas dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika. Karena hal ini, Susi memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut produk hasil lautnya dalam keadaan masih segar.

Baca Juga: Ogah Pakai Istilah Revolusi Mental, Habib Rizieq Sebut Itu Pernah Dipakai Gembong Komunis

Baca Juga: Megawati Sebut DKI Jakarta Amburadul, Wagub Ahmad Riza Patria: Itu Kami Anggap Sebagai Obat

Pada 2004, Susi memutuskan membeli dua buah pesawat Cessna Caravan menggunakan pinjaman dari sebuah bank BUMN.

Hal itu didapatkannya setelah empat tahun berusaha menyakinkan beberapa bank.

Melalui PT ASI Pudjiastuti Aviation yang ia dirikan kemudian, pesawat yang ia miliki itu ia gunakan untuk mengangkut lobster dan ikan segar tangkapan nelayan di Pangandaran ke Jakarta.

Dengan menggunakan pesawat, lobster yang dikirim lebih segar dan tingkat kematiannya pun jadi lebih rendah.

Keberhasilannya menyingkat waktu pengiriman produk perikanan hingga berkembang menjadi bisnis aviasi tak lepas dari peran sang suami Christian von Strombeck yang merupakan seorang pilot asal Jerman.

Saat itu, hanya berselang sebulan sejak Susi membeli pesawat untuk mengangkut ikan, tsunami menerjang Aceh. Ribuan orang meninggal dunia dan hampir semua akses transportasi ke Aceh terputus.

Atas inisiatifnya sendiri, Susi meminjamkan pesawatnya untuk mengangkut bantuan selama dua minggu.

Namun, ketika Susi akan menarik kembali pesawatnya banyak organisasi kemanusiaan yang ingin tetap memakai pesawatnya.

Mereka bersedia menyewa pesawat Susi untuk mengirim bantuan ke Aceh. Dari sini, Susi kemudian terpikir untuk secara serius terjun ke bisnis penerbangan.

Sampai tahun 2012,perusahaan penerbangan milik Susi telah mengoperasikan setidaknya 50 pesawat berbagai tipe.

Susi Pudjiastuti saat menjadi Menteri KKP.
Susi Pudjiastuti saat menjadi Menteri KKP. merdeka.com

Menteri Kelautan dan Perikanan

Susi Pudjiastuti ditunjuk sebagai menteri di KKP dalam Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yang ditetapkan secara resmi pada 26 Oktober 2014.

Sebelum dilantik, Susi melepas semua posisinya di perusahaan penerbangan Susi Air dan beberapa posisi lainnya, termasuk Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti yang bergerak di bidang perikanan serta PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak di bidang penerbangan untuk menghindari konflik kepentingan antara dirinya sebagai menteri dan sebagai pemimpin bisnis.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Kini Istana Tegang, Habib Rizieq dan Gatot Nurmantyo Bakal Gencarkan 'Serangan'

Selain itu, alasan lain Susi melepas semua jabatannya adalah agar dapat bekerja maksimal menjalankan pemerintahan, khususnya di bidang kelautan dan perikanan.

Saat pelantikan, Susi menuai kontroversi karena kedapatan menghisap sebatang rokok dan memiliki tato, sesuatu yang tidak lazim dimiliki oleh menteri Indonesia.

Atas tindakannya ini, Susi mendapatkan kritik maupun pujian di media sosial.

Susi Pudjiastuti tampak sedang berdiri di Pantai Pangandaran. /Instagram/@susipudjiastuti115
Susi Pudjiastuti tampak sedang berdiri di Pantai Pangandaran. /Instagram/@susipudjiastuti115

Penenggelaman Kapal

Selama menjabat, Susi dikenal sangat giat dalam memberantas penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) di laut Indonesia.

Ia tak segan-segan memerintahkan penenggelaman kapal terutama milik asing yang terbukti mencuri ikan di perairan Indonesia.

Dalam rentang waktu November 2014 hingga Agustus 2018, sebanyak 488 kapal pencuri ikan ditenggelamkan.

Kapal berbendera Vietnam paling banyak ditenggelemkan yaitu sebanyak 276 kapal, diikuti Filipina (90), Thailand (50), Malaysia (41), Indonesia (26), Papua Nugini (2), Tiongkok (1), Belize (1), dan tanpa negara (1).

Baca Juga: Dibuka Jika Darurat, Habib Rizieq Miliki Dokumen Pernjanjian dengan Badan Intelijen Negara

Selama dua tahun kebijakan tersebut diterapkan, stok ikan Indonesia bertambah 5,4 juta ton atau sekitar 76 persen.

Pada tahun 2018, stok ikan mencapai 13,1 juta ton, lebih tinggi dari tahun 2015 yang hanya sebanyak 7,3 juta ton.

Kebijakan tegas dalam memerangi pencurian ikan oleh Susi Pudjiastuti juga berdampak pada meningkatnya ekspor ikan Indonesia.

Tangkapan Layar Twitter Susi Pudjiastuti
Tangkapan Layar Twitter Susi Pudjiastuti /Twitter@susipudjiastuti115/

Langkah Susi menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan mendapat respon positif dan negatif dari berbagai pihak.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan yang merupakan bagian dari kabinet Jokowi sendiri mengkritik kebijakan Susi soal penenggelaman kapal.

Luhut meminta Susi untuk fokus meningkatkan ekspor perikanan Indonesia. Pernyataan ini didukung pula oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla yang meminta Susi melelang kapal pencuri ikan ketimbang menenggelamkannya.

Susi tetap bergeming dan mengatakan langkahnya sudah sesuai dengan undang-undang serta dampaknya terasa dengan meningkatnya produktivitas perikanan.

Baca Juga: Bukan Pembungkaman, Ini Alasan Gatot Nurmantyo Raih Bintang Mahaputera, Jangan Kepedean

Susi enggan menggunakan metode lelang kapal karena berpotensi dibeli kembali oleh pencuri ikan dengan harga yang murah.

Penenggelaman kapal juga dikritik menjadi penyebab kerusakan lingkungan. Susi menjelaskan bahwa kapal-kapal yang ditenggelemkan akan menjadi terumbu karang.

Selain itu, lokasi penenggelaman juga dipilih di area yang tidak ada terumbu karangnya dan kapal-kapal tersebut sudah dibersihkan dari benda yang berpotensi merusak lingkungan.

Baca Juga: Najwa Shihab Kalahkan Susi Pudjiastuti dan Sri Mulyani, Jadi Perempuan Indonesia Paling Dikagumi

Di luar negeri, kebijakan Susi mendapatkan apresiasi seperti dari WWF Internasional yang menganugerahinya 'Leaders for a Living Planet Awards' atas komitmennya untuk menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan di Indonesia.

Hingga Oktober 2019, tercatat 556 kapal pencuri ikan ditenggelamkan.

Selain menenggelamkan kapal, susi dikenal dengan kebijakan melarang alat tangkap yang merusak lingkungan.

Kebijakan Susi soal cantrang menjadi persoalan yang berlarut-larut lantaran mendapat banyak pertentangan.

Nelayan dari sejumlah daerah melakukan demonstrasi meminta larangan penggunaan cantrang dicabut.***

Editor: Firmansyah

Sumber: Wikipedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah