Resepsi Putri Habib Rizieq Shihab, Kembali Digelar, Kini Khusus Perempuan, Ada Kerumunan Lagi?

- 15 November 2020, 15:27 WIB
Habib Rizieq tiba di bandara Soekarno Hatta pada Selasa, 10 November 2020
Habib Rizieq tiba di bandara Soekarno Hatta pada Selasa, 10 November 2020 /ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp/

 

JURNAL GAYA – Menuai protes lantaran menciptakan kerumunan saat pandemi, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab kembali menggelar resepsi.

Kali ini  sang anak Syarifah Najwa Shihab dengan suaminya Irfan Alaydrus menyelenggarakan perhelatan yang hanya dihadiri undangan perempuan saja.

Pengacara Front Pembela Islam (FPI), Yanuar menyatakan, resepsi pernikahan tersebut digelar khusus hanya untuk perempuan, berbeda dengan rencana sebelumnya akan digelar terbatas oleh para undangan pria dan wanita.

Baca Juga: Hari Pertama MTQ Nasional Satu Dewan Hakim Meninggal Dunia, Kenapa?

"Iya hari ini khusus untuk perempuan, setahu saya dari internal keluarga," ucap Yanuar Aziz diikutip Jurnal Gaya dari rri.co.id Minggu 15 November 2020.

Hingga siang ini tamu resepsi pernikahan Syafirah dan Irfan mulai berdatangan di kediamannya.  Sejumlah orang berseragam FPI pun melakukan penjagaan di gang dan muka pintu pagar rumah Rizieq. Penjaga terlihat membatasi tamu yang datang.

Bahkan tamu yang memasuki dan mengikuti resepsi pun harus membawa tanda khusus. Kemudian para tamu yang tidak dapat masuk diarahkan untuk mengikuti acara dari luar dengan disediakan bangku.

Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP Valencia 2020, Joan Mir Butuh 14 Poin Jadi Juara Dunia

Selain itu, pagar rumah Rizieq juga tertempel dua poster yang berisi permintaan agar tidak mengabadikan momen dalam bentuk foto dan video selama acara resepsi berlangsung.

Tamu yang datang terlihat menggunakan masker dan pelindung wajah (face shield) sebagai antisipasi penularan wabah corona (Covid-19) dan sebagian tamu tidak menerapkan aturan jaga jarak.

Sementara itu, di luar dan di dalam gang rumah Rizieq berdiri beberapa karangan bunga berisi ucapan selamat kepada putri Rizieq dan suami. Karangan bunga terlihat dari beberapa tokoh, antaranya Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu, Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi, Neno Warisman, hingga Anggota DPD Fahira Idris.

Baca Juga: Bikin Ngiler, Ini Jumlah Kekayaan Erick Thohir yang Ditunjuk Jokowi Gantikan Posisi Sri Mulyani

Tidak ada pengalihan arus di sekitar rumah Rizieq selama berlangsungnya acara resepsi pernikahan. Lalu lintas juga terpantau lancar. Berbeda dengan acara sehari sebelumnya yang mengundang banyak massa sehingga terpaksa petugas pun melakukan rekayasa lalu lintas disekitar Petamburan. 

Menyikapi hajatan besar Habib Rizieq yang diklaim menciptakan kerumunan, DokterTirta kembali buka suara

Kali ini ia menumpahkan kekesalannya di media sosial Instagram lantaran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan izin pada Habib Rizieq untuk menggelar pernikahan sang anak.

Baca Juga: Peduli Korban Gunung Merapi, Dr Tirta: 5000 Masker Sumbangan Swasta Untuk Korban Merapi  

Imam besar FPI, Habib Rizieq Shihab.
Imam besar FPI, Habib Rizieq Shihab.

Praktis, di mata Dr Tirta pun mempertanyakan kebijakan pemerintah DKI Jakarta yang menurutnya berpotensi mengundang kerumunan orang.

“Tega kalian melihat relawan seperti ini! Tega kalian melihat para nakes berguguran!” tulis dr Tirta melalui akun instagramnya @dr.tirta, Minggu 15 November 2020.

Tak tanggung- tanggung, ia memposting kekesalannya di video tersebut hingga durasi 29 menit 44 detik. Dr Tirta mengutarakan kekesalannya tentang standar ganda yang diterapkan pemerintah dan satgas covid yang mengizinkan diadakannya resepsi pernikahan Syarifah Najwa Shihab.

“Tidak hanya diizinkan resepsi, bahkan disumbang pula 20 ribu masker oleh pemerintah,” teriaknya.

Baca Juga: Menikah Hari Ini, Sule dan Nathalie Holscher Hanya Undang 3 Artis, Siapa Aja?

Seperti diketahui, Habib Rizieq telah menyelenggarakan akad pernikahan putrinya pada hari Sabtu 14 November 2020 kemarin, bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi.

Acara berlangsung mengundang kerumunan jamaah tanpa jarak bahkan beberapa jamaah tidak menggunakan masker.

“Saya keliling Indonesia selama 8 bulan. Mengedukasi 17 kota di Indonesia dan hanya bertemu dengan anak sebanyak 3 kali, demi menjadi relawan edukasi 3M melawan Covid19. Gak ada gunanya kalau Satgas dan pemerintah menerapkan standar ganda,” keluh dr Tirta.***

 

 

Editor: Dini Yustiani

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x