Network
JURNAL GAYA---Pemerintahan Korea Utara, keluarkan kebijakan pengetatan sistem darurat anti virus corona. Terutama dalam menghadapi pandemi, di seluruh dunia.
Pemimpin Kore Utara Kim Jong Un, menyatakan hal itu saat meminpin pertemuan politik biro Partai Pekerja yang berkuasa. Pertemuan itu, dilakukan ditengah ketidakpastian ekonomi dan politik seputar Covid-19 secara global.
Kondisi tersebut, tentunya memberikan tekanan tambahan pada ekonomi negara tersebut. Sebelumnya, Korea Utara sudah terpukul oleh sanksi internasional yang bertujuan menghentikan program nuklirnya.
Baca Juga: Host Indonesian Idol Boy William Geser Daniel Mananta, Ini Penyebabnya!
Dikutip dari Reuters dan antaranews.com, Korea Utara telah menguji lebih dari 12 ribu orang dan melaporkan tidak ada kasus virus corona yang dikonfirmasi, pada awal November lalu.
Namun, menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), sebanyak 6.173 orang warga Korut, serta delapan di antaranya orang asing, terdetekai sebagai kasus yang diduga corona. Serta, 174 orang menjalani masa karantina pada pekan terakhir Oktober.
Adapun di dunia, lebih dari 54 juta orang telah terpapar oleh corona. Serta, 1.312.334 telah meninggal dunia, menurut hitungan Reuters.
Baca Juga: Wow, Aktor Rambo Akhirnya Gabung di FiIm Suicide Squad
Kim Jong Un, telah meminta negaranya memulai kampanye 80 hari, untuk mencapai tujuannya di setiap sektor. Kampanye ini, harus selesai sebelum kongres uang akan digelar pada Januari mendatang, untuk memutuskan rencana lima tahun yang baru negara tersebut.
Baca Juga: Sulawesi Utara Merasakan Efek Gempa di Filipina Berkekuatan Magnitudo 6,9
