Gempa di Kota Padang, Warga Kuranji: Lantai Rumah Bergoyang Seperti Berayun-ayun di Atas Sampan

- 17 November 2020, 10:47 WIB
Situasi saat Kafilah Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-28 keluar ruangan ketika terjadinya gempa di Padang Sumatera Barat, berkekuatan 6,3 Magnitudo, Selasa 17 November 2020 sekitar pukul 08.44 pagi.
Situasi saat Kafilah Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-28 keluar ruangan ketika terjadinya gempa di Padang Sumatera Barat, berkekuatan 6,3 Magnitudo, Selasa 17 November 2020 sekitar pukul 08.44 pagi. /

 

JURNALGAYA - Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 di Tuapejat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terjadi akibat aktivitas penyesaran di Investigator Fracture Zone dekat batas tumbukan lempeng.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono.

"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas penyesaran di Investigator Fracture Zone," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers BMKG yang diterima di Jakarta, Selasa 17 November 2020.

Menurut dia, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip fault).

Baca Juga: Datangi Polda Metro Jaya, Anies Baswedan: Hari Ini Saya Datang ke Sini Sebagai Warga

BMKG semula menyatakan gempa di Tuapejat magnitudonya 6,3 namun kemudian memutakhirkannya menjadi 6,0. Pusat gempa itu berada di laut pada kedalaman 13 km di koordinat 2,90 Lintang Selatan dan 99,07 Bujur Timur, sekitar 112 km arah barat daya Kota Tuapejat.

Hasil pemodelan menunjukkan gempa tersebut tidak berpotensi menyebabkan tsunami menurut BMKG.

Getaran akibat gempa bumi tersebut dirasakan oleh warga di Kota Padang, Painan, Sipora, Solok, Padang Panjang, Bukittinggi, Pariaman, Kerinci, Pasaman, hingga Kota Payakumbuh.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," kata Rahmat.

Baca Juga: Khawatir Gempa 8,9 Magnitudo, Warga Kota Padang Sempat Panik Akibat Guncangan Terasa Sangat Kuat

Rahmat mengimbau warga tetap tenang serta meminta warga memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal dan menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa," katanya.

Sebelumnya gempa tersebut dikhawatirkan warga Padang berkekuatan magnitudo 8,9 hingga bisa menimbulkan tsunami 10 meter sepanjang 5 km.  Setidaknya hal itu diungkapn Syofi.

“Tiba-tiba lantai rumah saya bergoyang. Seperti berayun-ayun di atas sampan. Langsung saja kami berlari ke luar dulu,” ujar warga Komplek Wisma Bumi Lestari Indah Korong Gadang, Kecamatan Kuranji Kota Padang.

“Info mengenai Kota Padang terancam gempa dan tsunami besar yang gencar belakangan ini membuat kami khawatir, sehingga begitu gempa ingat langsung berita potensi tsunami itu,” ujarnya warga Kuranji Kota Padang.

Diketahui warga Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat dihimbau waspada dan awas terjadi Gempa berkekuatan 8,9 magnitudo sebagai dampak dari patahan Megathrust Mentawai.

Baca Juga: Gempa Magnutido 6,3 Guncang Wilayah Sumatera Barat, Warga Diimbau Waspada

Himbauan Gempa dan Tsunami dahsyat tersebut disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang menyampaikan pendapat para ahli.

"Setelah Gempa, 20 sampai 30 menit kemudian disusul gelombang Tsunami di Kota Padang,"

"Setinggi 6 hingga 10 meter dengan jarak 2 hingga 5 kilometer," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Sumbar Syahrazad Jamil, seperti dilansir Antara, Jumat 15 November 2020.***

 

Editor: Dini Yustiani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah