"Rumah yang dihuninya itu, milik ibunya. Penabrak adalah seorang koki, dengan gaji (mohon maaf) dibawah UMR," ujar Dimas, Jumat 20 November 2020.
Baca Juga: Pencopotan Baliho Habib Rizieq, Fadli Zon Tuding Pangdam Mau Hidupkan Dwifungsi ABRI
"Bukan tindakan terpuji, bila saya harus melanjutkan kasus ini. Apalagi, hanya untuk memberikan efek jera kepada orang yang telah mencelakakan saya," katanya.
"Allah SWT maha baik. Saya masih diberi hidup, setelah kejadian mengerikan kemarin. Meskipun, saya harusmengalami patah tulang, yang Insha Allah akan sembuh dalam beberapa bulan kedepan," imbuhnya lagi.
Dimas mengatakan, ia dan keluarga memilih memaafkan dan mengambil langkah mediasi. Dengan disaksikan Kasat Lantas Polresta Banyumas untuk menyelesaikan masalah ini.
"Rumah dan unit mobil yang ditawarkan, kami tolak. Dan silahkan penabrak mengganti nominal semampunya," ujar Dimas.
Baca Juga: Ridwan Kamil Masih Diperiksa Bareskrim, Berapa lama Lagi? Anis Baswedan Sampai 9,5 Jam
Insha Allah motor bisa diberesi dan rezeki masih bisa dicari. Namun, apabila harus menyengsarakan satu keluarga dengan menahan tulang punggungnya, sepertinya bukan pilihan yang bijak.
"Jadi, dengan ini kami menyampaikan bahwa case LCGC VC CBR 1000 RR SP ditutup," ujar Dimas menebar sikap luhurnya.***