Mau Tau, Ini Daftar 13 Istri Baginda Rasulullah SAW

- 23 November 2020, 06:59 WIB
ILUSTRASI Kisah Sumayyah binti Khayyath, Syahidah Perempuan Pertama pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salaam
ILUSTRASI Kisah Sumayyah binti Khayyath, Syahidah Perempuan Pertama pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salaam /haibunda/.*/haibund

JURNAL GAYA – Baginda Rasulullah SAW merupakan manusia terbaik dan sempurna di muka bumi. Sepanjang hidupnya didampingi sekitar 13 istri yang merupakan para wanita mulia, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Mereka merupakan para wanita yang senantiasa mendapatkan gelar ummul mukminin yaitu ibu dari orang-orang yang beriman. Selain itu, mereka nantinya akan selalu mendampingi Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam di surga.

Baca Juga: Bikin Baper! Inilah 10 Kisah Romantis antara Rasulullah dengan Aisyah RA

Nah penasaran siapa saja istri-istri Rasulullah tersebut, Jurnal Gaya mencoba merangkumnya dari berbagai sumber untuk Anda.

  1. Khadijah bintu Khuwailid radhiyallahu ‘anha (556-619 Masehi)

Beliau merupakan istri pertama baginda Nabi, Khadijah bintu Khuwailid adalah seorang wanita yang berasal dari bangsa Quraisy. Beliau lahir pada tahun 68 sebelum hijrah, akan tetapi Beliau terkenal memiliki kemuliaan, baik dari segi nasab maupun akhlaknya. Rasulullah Shalallahu Alaihi wassalam pernah bersabda :

“Wanita terbaik ialah Maryam putri Imran dan Khadijah” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Status Khadijah sebelum menikah dengan dengan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam adalah janda yang ditinggalkan wafat oleh dua suami terdahulunya, yang bernama Abi Haleh Al Tamimy dan Oteaq Almakzomy. Bagi Rasulullah Shalallahu Alaihi wassalam, Khadijah adalah istri Beliau yang pertama. Dan selama menikah dengan Khadijah, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam tidak pernah melakukan poligami, kecuali setelah Khadijah wafat.

Khadijah merupakan istri yang paling dicintai oleh Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam setelah Aisyah Radhiyallahu’ Anha. Bahkan karena kecintaan Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam terhadap Khadijah membuat Aisyah cemburu, beliau pun (Aisyah Radhiyallahu’ Anha) berkata :

“Aku tidak pernah merasa cemburu terhadap istri-istri Nabi melebihi kecemburuanku terhadap Khadijah. Padahal aku belum pernah berjumpa dengannya. Biasanya ketika beliau menyembelih kambing, beliau memerintakan: “bagikanlah daging kambing ini kepada teman-teman Khadijah“. Suatu hari, kecemburuanku membuat beliau marah. Kataku, “Khadijah?” beliau lalu mengatakan, “Aku dikaruniai rasa cintah kepadanya.” (HR Al Bukhari)

Khadijah adalah wanita yang merupakan ibu kandung dari seluruh putra-putri Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, kecuali Ibrahim. Adapun putra-putri Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam yang lahir dari rahim khadijah adalah : Al- Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, dan Abdullah. Semua putra-putri Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam tersebut wafat sebelum Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam wafat, kecuali Fathimah.

Khadijah Radhiallahu’ anha wafat ketika beliau berusia 6 tahun, tepatnya 3 tahun sebelum Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam hijrah ke Madinah.

Baca Juga: Ini 10 Kisah Teladan dari Istri Rasulullah Siti Khadijah Wanita yang Dinantikan Surga

  1. Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha (596-674 M)

Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha merupakan wanita yang dinikahi oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam setelah Khadijah wafat. Beliau merupakan satu-satunya istri Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam hingga Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam menikah dengan Aisyah. Saudah merupakan janda dari seorang sahabat bernama Sakran bin Amr Al-Amiry yang wafat di Habasyah. Lalu datanglah Rasulullah Shalallahu Alalihi Wassalam meminang Saudah, dan akhirnya Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam menikahi Saudah bintu Zam’ah pada bulan Ramadhan tahun 10 hijriyah.

Saudah anha adalah termasuk istri Rasulullah yang berperan dalam penyebaran sunnah-sunnah Rasulullah, di mana beliau menghafall dan menyampaikan hadist-hadist yang banyak diriwayatkan oleh para imam terkemuka seperti Nasai, Ahmad, Bukhari, serta Abu Dawud.

Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha wafat pada akhir kekhilafan Umar, tepatnya tahun 54 hijriyah di Madinah.

Baca Juga: Detik-detik Sakaratul Maut Rasulullah SAW yang Bikin Baper dan Sedih

  1. A’isyah bintu Abi Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhma

Ummu Abdillah Aisyah Ash-Siddiqoh binti Ash-Shiddiq adalah wanita yang dinikahi oleh Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam setelah Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha. Beliau adalah putri dari sahabat Abu bakar Ash-Shiddqi.

Keistimewaan lain yang dimiliki A’isyah bintu Abi Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhma adalah bahwa kesuciannya telah diakui Allah SWT dari atas langit ketujuh, dan Malaikat telah menampakkan A’isyah kepada Baginda Rasul sebelum Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam menikahi A’isyah.

Hal tersebut sebagaimana sabda Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam :

“Aku melihatmu (Aisyah) dalam mimpiku selama tiga malam. Malaikat datang membawamu dengan mengenakan pakaian sutra putih. Malaikat itu berkata, ‘Ini adalah istrimu’. Lalu kusingkapkan penutup wajahmu, ternyata itu adalah dirimu. Aku bergumam, ‘Seandainya mimpi ini datangnya dari Allah, pasti Dia akan menjadikannya nyata.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pernikahan Beliau dengan A’isyah terjadi pada bulan Syawal tahun 11 setelah kenabian, tepatnya dua tahun lima bulan setelah peristiwa hijrah serta setahun setelah pernikahan Beliau dengan Saudah bintu Zam’ah berlangsung.

A’isyah adalah satu-satunya wanita yang dinikahi Rasulullah dalam keadaan masih gadis atau perawan. Dia adalah istri yang paling paham tentang agama serta yang paling pandai, bahkan secara mutlak dia adalah wanita terpandai di antara para istri lainnya.

A’isyah wafat pada tanggal 17 ramadhan tahun 57 H. Akan tetapi ada juga pendapat yang menyatakan bahwa dia wafat pada tahun 58 H dan makamnya berada di Baqi’.

4.. Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhuma (607-antara tahun 648 dan 665 M)

Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhma adalah putri dari sahabat Umar Bin Khatab Radhiallahu anhu yang memiliki kepribadian yang kuat seperti sang ayah. Selain itu, dia juga seorang wanita yang pandai dalam hal membaca dan menulis, meskipun pada waktu itu kemampuan tersebut belum lazim dimiliki oleh kaum wanita.

Hafshah merupakan seorang janda, di mana suaminya yang bernama Khunais bin Khudzafah As-Sahmi telah meninggal sekitar tahun 2-3 Hijriyah pada saat terjadinya perang badar. Hafshah juga dikenal sebagai ahli ibadah, sehingga dia di sebut sebagai Shawwamah (wanita rajin puasa) dan qawwamah (wanita rajin shalat malam).

Hafshah menikah dengan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam ketika berusia 21 tahun. Pernikahan tersebut terjadi pada tahun ke-3 Hijriyah. Hafshah menjalani kehidupan rumah tangga bersama Rosulullah selama 8 tahun, dan ketika usianya menginjak 29 tahun, Rosulullah wafat.

Hafshah meninggal pada usia 63 tahun, tepatnya pada masa pemerintahan Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu, yaitu tahun 45 H di Madinah, dan jenazahnya dimakamkan di Baqi’.

 

  1. Zainab bintu Khuzaimah radhiyallahu ‘anha (595-626 M)

Zainab bintu Khuzaimah radhiyallahu ‘anha terkenal dengan kedermawanan yang ia miliki, sehingga ia mendapatkan gelar sebagai Ummul Masakin (ibunya orang-orang miskin). Belia berasal dari bangsa Quraisy dan merupakan janda dari seorang pahlawan pada masa terjadinya perang uhud yang bernama Abdullah bin Jahsy radhiallahu ‘anh.

Zainab dinikahi Rasulullah pada bulan Ramadhan tahun 3 Hijriyah, akan tetapi ketika pernikahan tersebut belum mencapai 8 bulan, beliau wafat. Peristiawa itu terjadi pada bulan Rabiul Akhir tahun 4 Hijriyah, tepatnya ketika Zainab berusia 30 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Baqi’.

  1. Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha (599-683 M)

Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha adalah seorang wanita Bani Makhzum. Dia adalah putri dari seorang Quraisy yang paling dermawan bernama Umayyah bin al-Mughirah yang dilahirkan pada tahun 24 sebelum Hijrah. Sebelum menikah dengan Rasulullah, Ummu Salamah merupakan istri dari seorang Muhajirin yang pertama kali memeluk islam yang bernama Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad al-Makhzumi al-Qurasyi. Akan tetapi pada tahun 4 Hijrah, Abu Salamah meninggal dunia.

Beliau dinikahi Rasulullah ketika dia berusia 28 tahun, yaitu sekitar tahun 4 H. Ummu Salamah adalah wanita yang menawan dan juga cerdas. Dia selalu memberikan dukungan dan saran  kepada Rasulullah ketika sedang berdakwah. Ummu Salamah meninggal di usia 85 tahun, yaitu pada masa pemerintahan Yazid bin Muawiyah pada tahun 61 H. jenazahnya dimakamkan di Baqi’.

  1. Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha (588-641 M)

Zainab merupakan salah satu istri Baginda Rosul yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Beliau. Di mana ibu dari Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha yang bernama Umayyah binti Muththalib adalah putri dari paman Rasulullah. Dia terkenal sebagai ahli ibadah dan wanita yang gemar bersedekah.

Pernikahan yang terjadi antara Rasulullah dan Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha berlangsung tanpa adanya wali dan saksi. Hal ini berdasarkan sebuah hadist yang menyatakan bahwasannya Zainab pernah berkata : “Kalian dinikahkan oleh orang tua kalian, sementara aku dinikahkan oleh Allah dari atas langit yang tujuh.” (HR. Bukhari)

Pernikahan tersebut terjadi pada bulan Dzul Qa’dah tahun 5 H. akan tetapi ada pendapat yang menyatakan bahwa Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dan Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha menikah pada tahun 6 H. Zainab meninggal pada usia 53 tahun, yaitu pada Tahun 20 H, dan jenazahnya dimakamkan di Baqi’.

  1. Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha (605-670 M)

Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha merupakan seorang wanita yang berasal dari kelompok Yahudi Bani Musthaliq. Ayahnya yang bernama Harits bin Abi Dhirar merupakan pemimpin kaum tersebut kala itu. Sebelum memeluk islam, nama Juwairiyah bintu Al-Harits adalah Barrah.

Juwairiyah adalah janda dari Musafi’ bin Shafwan yang meninggal dalam peperangan yang terjadi antara pasukan Nabi Sholallahu Alaihi Wassalam dengan Bani Musthaliq di lembah Al-Muraisi yang merupakan Salah satu daerah sumber air bagi bani Musthaliq.

Juwairiyah dianggap sebagai wanita yang paling berkah bagi kaumnya, karena setelah pernikahannya dengan Rasulullah, banyak sahabat Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam yang membebaskan budak mereka yang berasal dari Bani Musthaliq.

Juwairiyah meninggal pada tahun 56 H di Madinah. Waktu itu pemerintahan dipegang oleh Khalifah Muawiyah.

  1. Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhuma (591-665 M)

Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anha adalah saudara sepupu dari Utsman Bin Affan. Ibunya yang bernama Shafiyah bintu Abil ‘Ash adalah saudara dari Affan yang merupakan ayah dari Utsman.

Sebelum menikah dengan Rasulullah, Ummu Habibah telah menikah dengan Ubaidillah bin Jahsy. Akan tetapi suaminya tersebut meninggal di Habasyah. Dari pernikahannya itu, Ummu Habibah dikaruniai seorang putri yang bernama Habibah.

Ummu Habibah meninggal pada masa khalifah Muawiyyah pada tahun 44 H di Madinah.

  1. Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab (628-672 M)

Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab berasal dari bangsa Yahudi Bani Nadzir yang tinggal di daerah Khaibar yang letaknya sekitar 120 km ke utara kota Madinah. Daerah tersebut terkenal sebagai sebuah kota besar yang di dalamnya terdapat kebun-kebun kurma yang sangat luas serta benteng-benteng yang sangat banyak. Ayahnya yang bernama Huyai bin Akhtab merupakan kepala suku dari Bani Nadzir.

Sebelum menikah dengan Rasulullah, Shafiyah pernah menikah dengan dua lelaki, yang pertama dengan Salam bin Masykam ketika ia belum masuk islam. Setelah berpisah, lalu Shafiyah menikah dengan Kinanah bin Abil Haqiq yang akhirnya terbunuh ketika kaum muslimin menaklukan Bani Nadzir. Sementara itu, Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab menjadi salah satu budak tawanan.

Pernikahan Rasulullah dengan Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab terjadi pada tahun 7 H, yaitu setelah Bani Nadzir berhasil ditaklukkan. Shafiyah disebut sebagai wanita Shadiqah oleh Rasulullah yang artinya adalah wanita yang jujur imannya. Shafiyah meninggal pada tahun 50 H dan dimakamkan di Baqi’.

  1. Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anhu (602-681 M)

Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anhu adalah saudara dari ibu kandung Khalid bin Walid yang bernama Lubabah As-Shugra. Selain itu, Maimunah juga merupakan saudara seibu dari istri Rasulullah yang bernama Zainab bintu Khuzaimah.

Pernikahan antara Rasulullah dengan Maimunah terjadi pada bulan Dzul Qo’dah tahun 7 H, seusai umrah qadha. Maimunah meninggal pada tahun 61 H di Saraf, yaitu ketika beliau sedang dalam perjalanan pulang dari ibadah haji. Jenazahnya dimakamkan di Saraf.

Selain kesebelas istri, Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam juga memiliki 2 budak wanita, yaitu :

  1. Mariyah Al-Qibtiyah

Mariyah Al-Qibtiyah merupakan hadiah yang diterima Rasulullah dari raja Muqauqis sebagai jawaban atas surat Beliau yang mengajaknya untuk memeluk agama islam. Dari Mariyah Al-Qibtiyah, Rasulullah mendapatkan seorang putra yang bernama Ibrahim. Akan tetapi Ibrahim meninggal ketika usianya belum genap 2 tahun.

Mariyah meninggal pada masa pemerintahan Umar Bin Khattab, dan jenazahnya dimakamkan bersama para istri Rasulullah lainnya.

  1. Raihanah binti Zaid Al-Quradziyah

Raihanah bintu Zaid Al-Quradziyah awalnya adalah seorang tawanan dari Bani Quraidzah, lalu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam menjadikannya sebagai budak. Akan tetapi pendapat yang lain menyatakan bahwa Rasulullah telah membebaskan Raihanah bintu Zaid Al-Quradziyah lalu menjadikannya istri.

Itulah 13 istri Rasulullah yang bisa dipelajari oleh kita sebagai bentuk kecintaan kepada manusia paling mulia dimuka bumi ini. ***

Editor: Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah