Sinopsis Jodha Akbar ANTV Jumat 8 Januari 2021, SENGKARUT! Murad dan Salim Berduel, Jhoda Kian Galau

8 Januari 2021, 08:52 WIB
Sinopsis Jodha Akbar ANTV hari ini, Kamis 7 Januari 2021. /Instagram

 


JURNAL GAYA - Di awal episode hari ini dimulai dengan menceritakan Salim berlatih pedang disaksikan Qutub. Tampaknya ia melampiaskan rasa kesal karena perkataan Jalal yang menyebut Murad sebagai Calon Raja yang terus terngiang di telinganya

Daniyal dan Murad tampak berjalan menghampiri, Salim yang tidak memperhatikan kedatangan Murad. Ia membalikan diri dan tanpa sengaja mengayunkan pedang dekat dan hampir mengenai Murad.

Murad dengan ketus berkata “Kenapa kau berhenti, Apakah kau masih teringat akibat dari tamparan mu kepadaku tempo hari? Jika kini kau mengayunkan pedangmu kau tahu apa yang akan terjadi kepada diri mu selanjutnya bukan," katanya.

Baca Juga: Sinopsis Radha Krishna ANTV Jumat 8 Januari 2021, Kemurnian Cinta Radha Krishna Sulit Terpisahkan

Suasana mejadi tegang Salim menjawab, “Aku tak pernah takut akan hukuman yang menimpa diri ku. Aku tak akan menyerang orang yang tak bersenjata”. Murad geram dan berkata bailah kalau begitu. Ia mengambil sebuah pedang dan berkata “Sekarang aku sudah bersenjata. Ayo kita beradu pedang!

Salim pun melayani tantangan Murad dan mereka beradu pedang. Pedang Salim mengenai tangan Murad dan berdarah. Salim berkata “Kau lah penyebabnya aku dilarang menemui Anarkali, untuk itu aku tak akan pernah memaafkanmu.

Cara Murad memang salah menantang Salim. Tetapi Salim juga tidak konsisten. Terkadang dia berkata tak menginginkan posisi untuk menjadi Raja tetapi dilain waktu dia ingin jadi Raja. 

Baca Juga: Dari Gunung Sindur, Abu Bakar Ba'asir Langsung Melesat ke Solo, Tak Ada Penyambutan Khusus

Salim juga lupa bahwa dia sudah bertunangan dengan Maan Bai. Dan Maan Bai sudah mempercayai Anarkali). Jodha yang sedang menyirami pohon Tulsi (daun Balisl atau sejenis daun kemangi) kaget mendengar teriakan Murad. Ia datang berlari menghampiri mereka.

Jodha menegur Salim kenapa berbuat begitu? Salim bilang hanya berlatih bukan salah dia kalau Murad terluka. Jika Murad mau jadi Raja nanti maka dia harus lebih siap menghadapi hal-hal semacam ini. Kali ini cuma tergores tangannya lain kali bisa kepalanya.

Silahkan laporkan ke yang mulia jika dia mau Jawab salim pada ratu Jhoda
Murad pun diam tak memperpanjang hal ini lalu Salim dan Murad pergi dari tempat itu, Jodha berkata kepada dirinya sendiri: “Ya Tuhan. Aku kira mereka telah berbaikan dan rukun sebagai kakak adik , tetapi mereka malah akan saling bunuh.

Baca Juga: 11 Dancer Terbaik K-pop, Ada Jungkook, J-hope, Jimin BTS, Taemin SHINee, Siapa No. 1?

Jodha berjalan sendirian di halaman istana dan merenungi semua kejadian tadi.
Ia teringat Salim yang di jatuhi hukuman oleh Jalal. Salim yang berkata kepada nya bahwa dia bisa merubah semua ini jika ia pindah agama.

Tapi Jodha merasa tak berdaya karena telah bersumpah kepada raja jalaludin. Ia tak bisa melanggar janjinya itu, akan tetapi ia tak mau membuat Salim menderita. Ditengah-tengah renungannya itu tiba-tiba Jalal muncul di belakang nya. Jalal bertanya sambil berusaha menggoda Jodha.

Sedang apa kau disini Jodha? Kau tampak bagaikan seseorang yang tersesat” Jodha menampik Tak ada apa-apa yang mulia
Aku hanya berpikir betapa sulitnya jabatan yang ku sandang ini sebagai Ratu Hindustan. Jalal  Katakanlah bagaimana aku dapat membantu mu? Jodha bertanya,yang mulia bagaimana caranya kau membuat suatu keputusan?

Baca Juga: BREAKING NEWS! Hari Ini, Abu Bakar Ba'asyir Hirup Udara Bebas

Jalal menjawab “Sebelum kau ada disisiku. Aku hanya mengandalkan logikaku semata. Tetapi sekarang menggunakan keduanya. Hati dapat membantu mu untuk mengimbangi logika mu. Dengan begitu aku bisa memutuskan dengan adil. Aku amat beruntung memiliki dirimu disisiku

Aku tak akan pernah menginginkan mu berganti agama bukan karena aku keras kepala. Akan tetapi untuk kebaikan dan keadilan seluruh rakyat ku. Aku tak berhak memaksa mereka pindah agama demi siapa pun. Bahkan Shah Iran pun tak bisa memaksa kita. Ini juga bukan kehendak Tuhan.

Bahwa waktu terus berlalu dan Jalal sedang mempersiapkan perlawanan terhadap Iran. Sementara itu pertikaian Salim dan Murad semakin memanas mereka semakin menjauh dari hubungan kakak adik yang harmonis.

Baca Juga: Istana Pastikan Jokowi Belum Pilih Calon Kapolri, Mahfud MD : Belum Ada yang Final, Tunggu Saja!

Pada September 1579 dengan bantuan ide Sheikh Mubarak, ayahnya Abu Fazl, Jalal merancang dekrit (dokumen formal) yang ditanda tangani oleh para ulama Mughal. Isinya menunjuk Akbar sebagai satu-satunya otoritas yang berhak membuat keputusan atas segala perkara perselisihan menyangkut masalah keagamaan dan perdata.

Jalal disebut sebagai Iman-i-Adil yaitu orang yang adil bijaksana, yang berhak menginterpretasikan pasal-pasal menyangkut Hukum Islam di kerajaannya. Disurat keputusan itu Jalal juga disebut sebagai Ghazi Zillu'llah ['Arsh-Ashyani], yang jika diartikan secara harfiah sama dengan pembantai kaum kafir

Padahal dalam kenyataannya semua kebijakan yang dibuat Jalal justru bertindak sebagai penengah yang amat toleransi kepada pemeluk agama lain jalal juga kemudian diberi gelar Khalifah-ul-Zaman. ***

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler