6 Aksi Abu Bakar Ba’asyir Didunia Terorisme, Ditakuti Amerika dari Jaman Orde Baru

- 8 Januari 2021, 08:25 WIB
Ustadz Abu Bakar Ba'asyir. Trauma dengan Bom Bali, Australia Soroti Status Bebas Murni Abu Bakar Ba'asyir
Ustadz Abu Bakar Ba'asyir. Trauma dengan Bom Bali, Australia Soroti Status Bebas Murni Abu Bakar Ba'asyir /bio.or.id/.*/bio.or.id

JURNAL GAYA – Terpidana terorisme Abu Bakar Ba’asyir yang sudah menghirup udara bebas dari Lapas Gunung Sindur Kabupaten Bogor, Jum’at 8 Januari 2021. Ba'asyir telah menjalani hukuman penjara 9 tahun lebih, dari vonis 15 tahun yang dijatuhkan kepadanya dalam kasus tindak pidana terorisme. Selama menjalani hukuman, Ba'asyir mendapatkan potongan masa hukuman atau remisi, baik remisi Kemerdekaan RI maupun Hari Raya Idul Fitri.

Namun jauh sebelum Ba’asyir ditangkap Densus 88 Anti Teror dan ditahan, rupanya ada sederet aktivitas Ba’asyir yang cukup kontoversi. Bagaimana perjalanan dan rekam jejak pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah itu, berikut Jurnal Gaya mencoba merangkumnya untuk Anda :

 Baca Juga: Dari Gunung Sindur, Abu Bakar Ba'asir Langsung Melesat ke Solo, Tak Ada Penyambutan Khusus

  1. Jaman Orde Baru Menghasut dan Melarang Santri Hormat ke Bendera Merah Putih

Abu Bakar Ba'asyir bersama Abdullah Sungkar pada 1972 mendirikan Pesantren Al-Mu'min di Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Pada era Orde Baru atau tepatnya di tahun 1983 Abu Bakar Ba'asyir ditangkap bersama Abdullah Sungkar. Keduanya dituduh menghasut orang untuk menolak asas tunggal Pancasila.

Tak hanya itu, keduanya pun melarang santrinya melakukan hormat Bendera Merah Putih. Hal ini karena menurutnya itu perbuatan syirik. Akibarnya, keduanya pun dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara. Di tengah-tengah masa hukumannya, mereka melarikan diri dan tinggal di Malaysia.

 Baca Juga: Abu Bakar Ba'asyir Tinggalkan Gunung Sindur Selepas Shalat Subuh

  1. Melarikan Diri dan Tinggal di Malaysia

Pada tahun 1985 kasus keduannya masuk kasasi dan Ba'asyir serta Sungkar dikenai tahanan rumah. Memanfaatkan momentum tahanan rumah itulah membuat keduanya akhirnya kabur dan menetap di Malaysia selama 17 tahun. Bahkan selama tinggal di Malaysia, rupanya Ba'asyir membentuk gerakan Islam radikal, Jamaah Islamiyah (JI) yang menjalin hubungan dengan Al-Qaeda.

 Baca Juga: Usai Shalat Subuh, Abu Bakar Baasyir Bebas Dari Penjara Diiringi 5 Kendaraan Tanpa Kawalan Polisi

  1. Mendirikan JI, MMI dan JAT

Sekitar tahun 1993 Ba'asyir tercatat mendirikan Jemaah Islamiyah (JI) di masa pelariannya di Malaysia. Bahkan berdasarkan dokumen dari CIA, aktivitas Ba’asyir tercatata cukup intens berhubungan dengan Al-Qaeda. Kemudian pada 1999, Ba'asyir kembali dari pelariannya di Malaysia dan merintis Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Lalu, pada Juli 2008 Ba'asyir disebut telah keluar dari MMI dan mendirikan Jemaah Anshorut Tauhid (JAT).

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x