Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin Gagal? Begini Kata Sekjen MUI

- 19 Oktober 2020, 22:27 WIB
Jokowi-Ma'ruf
Jokowi-Ma'ruf /dok


JURNALGAYA - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan bahwa jangan mudah menyimpulkan, apalagi menyalahkan, pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin telah gagal hanya dalam kurun waktu penilaian kinerja satu tahun saja.

"Karena, saya yakin siapapun yang menjadi presiden di negeri ini, sekarang ini, pasti juga tidak akan mampu menghindarinya karena masalah ini tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan Covid-19," ujar Abbas di Jakarta, Senin 19 Oktober 2020.

Sekjen MUI Anwar Abbas
Sekjen MUI Anwar Abbas

Baca Juga: Seraya Tertawa, Ahok: Saya Bisa Saja Jadi Presiden ...

Ia menilai Covid-19 tidak hanya melanda dan merontokkan perekonomian negeri ini, tapi juga telah melanda dan merontokkan perekonomian negara-negara lain di dunia, termasuk perekonomian negara-negara adidaya, seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat, serta juga China.

"Dengan rontok dan bermasalahnya ekonomi mereka oleh Covid-19, maka ekonomi kita tentu dengan sendirinya juga akan bermasalah. Karena ekonomi kita dan ekonomi negara-negara lain tersebut juga sudah terlalu jauh dan dalam berintegrasi dengan ekonomi dunia," ujar Abbas.

Selasa esok, tanggal 20 oktober 2020, genaplah pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin selama 1 tahun. Abbas menilai ada satu pelajaran berharga yang dapat dipetik dari peristiwa yang menyertai perjalanan pemimpin kita itu, yaitu pemimpin kita harus selalu siap untuk menghadapi krisis.

Baca Juga: Diplomat Taiwan Babak Belur Dihajar Diplomat China hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

"Agar setiap terjadi krisis, kita tidak terlalu kaget dan terpukul. Meminjam istilah Bung Hatta (Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia Mohammad Hatta), kita harus benar-benar bisa membuat dan membenahi ekonomi nasional kita dengan memperbesar tenaga beli rakyat. Produksi yang kita lakukan harus ditujukan pertama-tama dan utama adalah untuk kepentingan ke dalam yaitu untuk memenuhi kebutuhan rakyat," kata Abbas.
​​​​​​​
Namun, bukan berarti ekspor tidak penting. Ekspor penting asal sifat dari ekspor itu yang diubah agar tidak hanya sebagai tujuan yang pertama dan utama, melainkan menjadi memenuhi keperluan untuk pembangunan.

"Karena dalam konsep ini yang menjadi tekanan adalah bagaimana kita bisa menghasilkan barang-barang keperluan hidup bangsa kita yang bahannya terdapat di tanah air kita sendiri. Dan apa yang tidak dapat kita hasilkan sendiri, itulah yang kita datangkan dari luar negeri untuk menggenapkan keperluan rakyat dan negara yang itu kita bayar dengan ekspor," kata Abbas.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x