WASPADA! Ini Ciri-Ciri Gangguan Ginjal Akut Pada Anak Menurut Kemenkes, Segera ke Faskes Bila Terdeteksi!

19 Oktober 2022, 20:33 WIB
Illustrasi dokter dan kesehatan ginjal /Pixabay /mohammed_hassan

JURNAL GAYA - Peningkatan Kasus Gangguan Ginjal Akut pada anak terdeteksi oleh Kemenkes dan IDAI sejak akhir Agustus 2022 kemarin. Waspadai ciri-cirinya!

Jika ciri-ciri Gangguan Ginjal Akut pada anak ini terdeteksi, Kemenkes mengimbau masyarakat agar segera membawa pasien ke Faskes terdekat.

Apa saja ciri-ciri Gangguan Ginjal Akut pada anak yang diinformasikan oleh Kemenkes? Simak di bawah ini.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Cinta Setelah Cinta, 19 Oktober 2022, Lupakan Dendam, Billy Selamatkan Nyawa Ben!

Ciri-ciri Gangguan Ginjal Akut pada Anak:

1. Demam, batuk, pilek

Gangguan Ginjal Akut ini tidak berat seperti gejala yang ditemukan pada umumnya. Biasanya diawali dengan gejala infeksi seperti demam, batuk, pilek, atau diare, dan muntah.

Gangguan Ginjal Akut pada anak bisa disertai demam atau bahkan tanpa gejala demam sama sekali.

2. Penurunan jumlah air seni dan frekuensi buang air kecil

Setelah penderita beberapa hari mengalami batuk, pilek, diare, muntah, dan demam, gejala selanjutnya adalah tidak bisa buang air kecil (BAK).

Kemenkes menjelaskan bahwa gejala Gagal Ginjal Akut pada anak bisa ditandai dengan berkurangnya jumlah air seni.

Baca Juga: Waspadai Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal Pada Anak, Kemenkes dan IDAI Imbau Masyarakat Agar Hati-Hati

Penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi penyaringan ginjal biasanya ditandai oleh peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia dan/atau penurunan sampai tidak ada sama sekali produksi air seni pada anak.

Dengan kata lain, gejala khasnya adalah jumlah air seni yang semakin berkurang bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.

Kemenkes juga mengimbau orangtua yang memiliki anak usia balita agar lebih waspada dan dengan aktif melakukan pemantauan tanda bahaya umum serta pemantauan jumlah dan warna urin (pekat atau kecoklatan) di rumah, juga aktif memastikan anak mendapatkan cairan yang cukup dengan minum air putih secara teratur.

Bila volume air seni anak berkurang atau tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari), segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Kemenkes Imbau Masyarakat Tidak Gunakan Obat Sirup Anak untuk Sementara Waktu karena Alasan Berikut

3. Mual dan muntah

Ketika ginjal mengalami gangguan, akan terdapat beberapa gejala umum yang akan dirasakan oleh penderita penyakit ginjal, di antaranya adalah mual dan muntah.

Kemenkes juga meminta orangtua dengan anak balita untuk tetap waspada dan mengawasi anak-anaknya dengan baik. Bila terdapat gejala seperti di atas, sebaiknya segera dibawa ke Fasilitas Kesehatan terdekat untuk ditangani secara medis.

Keluarga pasien juga diminta membawa atau menginformasikan obat yang dikonsumsi sebelumnya, dan menyampaikan riwayat penggunaan obat kepada tenaga kesehatan.

Kemenkes juga sudah menerbitkan Keputusan Dirjen Yankes tentang Tata Laksana dan Manajemen Klinis AKI pada anak yang ditujukan kepada seluruh dinas kesehatan dan fasyankes.

Ditambah, Kemenkes juga telah mengeluarkan surat edaran kewajiban penyelidikan epidemiologi dan pelaporan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal yang ditujukan kepada seluruh Dinas Kesehatan, Fasyankes, dan Organisasi Profesi.***

Editor: Juniar Rodianur

Sumber: Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler