1. Sembuhkan dahulu diri sendiri
Kehilangan pasangan merupakan sebuah peristiwa menyakitkan dalam hidup. Baik itu akibat perceraian atau kematian.
Kalau perceraian urusan anak biasanya menjadi hak ibunya apabila masih kecil. Terkadang juga berembuk membagi pengurusan anak kalau misalnya anak ada dua orang atau lebih.
Sebelum bisa mengurus anak, sembuhkan dulu luka hati kita. Luka hati yang paling dalam saat perpisahan itu karena terpisah oleh kematian. APalagi melihat anak-anak masih kecil dan masih membutuhkan perhatian ibunya.
Bila perlu menangis, maka menangislah. Bila perlu konseling maka carilah psikolog yang bisa membantu mengobati kesedihan.
Hal terbaik untuk mengurangi kesedihan adalah membaginya dengan salah seorang sahabat terdekat.
Baca Juga: Sebanyak 19.435 Korban Gempa Magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat Harus Mengungsi
2. Jangan buru-buru mencari pengganti pasangan
Berhati-hatilah dalam memilih calon pengganti. Fokus awal-awal setelah anak-anak kehilangan ibunya adalah jangan sampai mereka juga kehilangan kasih sayang dan waktu dari ayahnya.
Perbanyak waktu luang bersama anak-anak. Untuk sementara kesempingkan dulu keingin mencari pasangan pengganti dalam waktu dekat.
Biarkan anak-anak beradaptasi dengan rasa kehilangan mereka.