Berikutnya, Nadia juga mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 membutuhkan waktu untuk dapat membentuk kekebalan tubuh.
"Jadi tidak bisa satu kali suntik kemudian dia menjadi kebal terhadap virus SARS-CoV-2," katanya.
Baca Juga: MIRIS, Buronan Korupsi 9 Tahun Ditangkap di Lokasi Pengungsian Mamuju
Dan pada kondisi seseorang telah disuntik dua kali vaksin COVID-19, tetapi 14 hari setelah itu orang tersebut masih terkena COVID-19, kemungkinan tersebut juga masih dapat terjadi karena vaksin COVID-19 tidak mencegah seseorang untuk tertular penyakit itu, tetapi untuk mencegah seseorang tersebut menjadi sakit karena COVID-19.
"Jadi bukan mencegah kita menjadi tertular. Kemungkinan tertular itu ada. Tapi kalau pun kita tertular, ada kemungkinan kita tidak menjadi sakit dengan adanya vaksin. Ada kemungkinan kita tidak menjadi sakit, ataupun sakitnya itu tidak menjadi berat," jelasnya.***