Virtual Run Diprediksi Jadi Tren Baru Olahraga Lari di Tengah Pandemi

- 21 Agustus 2020, 08:52 WIB
Rektor Itenas menyerahkan pemenang virtual run secara simbolis
Rektor Itenas menyerahkan pemenang virtual run secara simbolis /Qiya Ameena/JURNALGAYA
JURNALGAYA---Saat ini, bersepeda (gowes) menjadi trend disemua kalangan masyarakat, muda maupun tua. Aktivitas bersepeda menjadi booming, seiring dengan merebaknya pandemi Covid-19 yang mengharuskan semua orang tak berkerumun tapi tetap menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga. 
 
Setelah sepeda menjadi hits, kini mulai bermunculan virtual run. Bahkan, aktivitas olah raga lari menggunakan aplilakasi ini diprediksi akan menjadi tren baru dalam berolahraga di tengah pandemi.
 
Di Bandung sendiri, Institut Teknologi Nasional (Itenas) menjadi perguruan tinggi swasta (PTS) pertama yang mempelopori tren virtual run ini dengan menggelar Itenas Virtual Run 2020.
 
Ratusan peserta dari seluruh Indonesia, termasuk luar negeri ikut ambil bagian dalam Itenas Virtual Run 2020 yang terbagi dalam dua kategori itu, yakni kategori mahasiswa dan umum dengan masing-masing jarak tempuh 75 km, 21 km, dan 10 km.
 
Menurut Rektor Itenas, Prof Meilinda Nurbanasari, Itenas menjadi PTS pertama yang menggelar lomba lari marathon dengan bantuan aplikasi tersebut. Menurutnya, ke depan, virtual run dapat menjadi tren baru berolahraga di tengah pandemi COVID-19.
 
"Pandemi seharusnya tidak boleh menghalangi kita untuk tetap beraktivitas, makanya harus muncul ide-ide baru dengan mengandalkan teknologi informasi. Jadi, ke depan virtual run ini bisa menjadi tren baru, agar kekebalan tubuh tetap terjaga," ujar Meilinda.
 
Meilinda mengatakan, dalam Itenas Virtual Run 2020 yang juga digelar dalam rangka HUT ke-75 Republik Indonesia (RI) tersebut, pihaknya menggunakan aplikasi Endomondo. Setiap peserta yang sudah melakukan pendaftaran secara online diarahkan bergabung ke group challenge pada aplikasi tersebut. Sehingga, kegiatan lari yang dilakukan peserta terekam secara otomatis.
 
"Jadi, mereka install dulu software-nya (Endomondo), lalu mereka lari sambil mengaktifkan soft ware-nya. Nah di soft ware nya itu ada GPS, jadi bisa terukur jarak tempuhnya," papar Meilinda.
 
Menurut Mei linda,  pemenang dari virtual run ini, ditentukan berdasarkan pelari yang mencatatkan waktu paling cepat dalam aplikasi tersebut. Itenas Virtual Run 2020 ini pun, terbuka bagi masyarakat umum di seluruh Indonesia. Bahkan, anggota TNI pun mengikuti kegiatan itu, seperti dari Satuan Pusdikif, Dodik Bela Negara, dan Rindam lll/Siliwangi hingga peserta dari luar negeri, seperti Malaysia dan Jepang. 
 
"Kegiatan ini menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 tidak menjadi penghambat, melainkan menjadi peluang untuk tetap berkarya dan berkreativitas. ltenas akan berupaya terus mengadakan kegiatan-kegiatan positif lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat luas," katanya.
 
Itenas Virtual Run 2020 sendiri digelar pada 27 Juli hingga 17 Agustus 2020 lalu. Hingga waktu pendaftaran ditutup 10 Agustus 2020, terdapat 288 peserta yang terdaftar untuk kategori pelajar/mahasiswa dan 498 peserta kategori umum. Sehingga, total peserta kegiatan ini sebanyak 786 peserta.***Qiya Ameena
 
 

Editor: Nadisha El Malika


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x