Network
JURNALGAYA. Agar anak-anak tidak stres maka istilah belajar dari rumah menjadi belajar di rumah. Hal ini untuk menghindarkan anak - anak khususnya usia TK tidak mengalami stres.
Dilansir dari Antara, psikolog anak Seto Mulyadi atau yang akrap dipanggil Kak Seto punya kiat agar anak tidak stres saat belajar di rumah.
Baca Juga: Mari Sayangi Diri, Kenali Apa Itu Depresi, Gejala, Dampak, dan Cara Penanganannya
Kak Seto mengatakan pola pikir pertama yang harus diubah adalah mengganti istilah "belajar dari rumah" menjadi "belajar di rumah" bersama keluarga. Hal ini sebisa mungkin diterapkan pada anak-anak usia dini atau yang berada pada tingkatan TK.
"Saya menganjurkan jangan belajar jarak jauh, kenapa enggak belajar jarak dekat bersama dengan ayah dan bunda di rumah. Ada anak TK dari jam 7 pagi sampai jam 12 siang menatap ke layar, akhirnya pusing tujuh keliling, akhirnya stres dan marah-marah, akhirnya malah benci belajar," kata Kak Seto dalam bincang-bincang virtual.
Baca Juga: Terima Bansos, Tangis Nenek Rugiyem Pecah Hidup Andalkan Bantuan Tetangga
"Bukan belajar dari rumah, tapi belajar di rumah. Jadi materi pelajaran dari guru disampaikan ke orangtua dan orangtua yang menyampaikan kepada anak-anak dengan gaya masing-masing, yang penting kompetensinya," ujarnya.
Ada lima inti penting dari kurikulum yaitu etika, estetika, ilmu pengetahuan, teknologi, nasionalisme dan kesehatan. Kelima hal tersebut harus disampaikan dengan ramah, kreatif dan penuh dengan rasa persahabatan kepada anak sehingga bisa mencapai hasil yang optimal.
