KPAI Nilai KBM Tatap Muka Belum Siap, Infrastruktur Masih Minim

- 16 November 2020, 07:32 WIB
Caption:

Anak-anak di Desa Kertamukti Blanakan, Subang, Jawa Barat sedang memanfaatkan layanan internet untuk menunjang Pembelajaran Jarak Jauh. Hingga saat ini, XL Axiata telah menyalurkan lebih dari 1,1 juta paket internet gratis melalui lebih dari 4.600 sekolah di sebagian besar daerah di Jawa Barat. Manajemen XL Axiata berharap para pelajar memanfaatkan bantuan paket internet tersebut secara maksimal.
Caption:

Anak-anak di Desa Kertamukti Blanakan, Subang, Jawa Barat sedang memanfaatkan layanan internet untuk menunjang Pembelajaran Jarak Jauh. Hingga saat ini, XL Axiata telah menyalurkan lebih dari 1,1 juta paket internet gratis melalui lebih dari 4.600 sekolah di sebagian besar daerah di Jawa Barat. Manajemen XL Axiata berharap para pelajar memanfaatkan bantuan paket internet tersebut secara maksimal. /Dok. XL Axiata

 

JURNAL GAYA – Sebaiknya kebijakan mempertimbangkan kesiapan sekolah, guru, orang tua, hingga siswa.

"Kalau salah satu tidak siap, maka tunda buka sekolah meskipun zonanya berstatus hijau," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, dikutip Jurnal Gaya dari rri.co.id, Senin 16 November 2020.

Pihaknya mengusulkan demikian dengan dasar serangkaian pengawasan yang dilakukan KPAI terhadap 46 sekolah di Nusa Tenggara Barat, Pulau Jawa, dan Bengkulu dalam empat bulan terakhir.

Baca Juga: Sehari, Terjadi 63 Kali Gempa Hembusan dari Gunung Merapi  

"Ternyata status zona berubah dan terjadilah buka tutup sekolah berkali-kali," ucapnya.

Pengawasan itu mendapati belum semua sekolah siap beroperasi kembali dan melaksanakan KBM tatap muka. Karenanya, pemerintah pusat dan daerah diminta fokus mempersiapkan infrastruktur serta prosedur operasional standar dan sosialisasinya.

Kemudian, Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Gugus Tugas Covid-19 daerah dianjurkan bersinergi. Pun mendorong pusat dan daerah mulai mengarahkan politik anggaran ke pendidikan, terlebih menyangkut persiapan infrastruktur guna mencegah klaster baru.

Baca Juga: Ketua MPR RI Minta Pesantren-Pesantren Siapkan Ruang Isolasi Bagi Pasien Covid-19

Selanjutnya, ia mendorong tes usap (swab test) bagi seluruh pendidik dan tenaga kependidikan dengan biaya dari negara, baik APBD maupun APBN, sebelum memulai pembelajaran tatap muka. "Kalau daerah belum siap, maka tunda dulu," tuturnya.

Halaman:

Editor: Firmansyah

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x