JURNAL GAYA - Pilihan makanan yang dikonsumsi ternyata sangat penting untuk diperhatikan kebanyakan orang.
Tidak hanya akan berdampak pada kesehatan, pemilihan pola makanan seimbang ternyata bisa menyelamatkan bumi dari pemanasan global.
Product Specialist Solver Society IYKRA, Amira Hasan mengatakan, salah satu penyebab global warming adalah gas metana atau CH4.
Gas metana menduduki peringkat kedua setelah gas karbon dioksida (CO2) sebagai gas yang paling berkontribusi dalam peningkatan gas rumah kaca (GHG) penyebab meningkatnya panas bumi.
"Gas metana banyak dihasilkan oleh hewan ternak, diantaranya adalah sapi dan ayam,” ujar Amira dalam keterangannya, dikutip JURNAL GAYA, Selasa, 4 Mei 2021.
Baca Juga: Terpaksa Menyantap Nasi Goreng Saat Sahur? Jangan Khawatir Lakukan Saja Trik Ini
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai konsumsi pangan, setiap tahunnya rata-rata peningkatan GHG yang dihasilkan karena konsumsi sapi adalah 17% dan peningkatan GHG karena konsumsi ayam sebanyak 8.61%.
Amira menjelaskan, berdasarkan analisa data dengan metode web scraping di salah satu akun Instagram dan Youtube yang rutin membagikan resep makanan, dari total 5.000 sampel Instagram sebanyak 45% adalah resep vegetarian, sedangkan dari total 1.682 sampel di Youtube, sebanyak 58.6% adalah resep makanan non-vegetarian.
“Dilihat dari engagement dan reach untuk setiap label vegetarian dan non-vegetarian di Youtube, posting makanan non-vegetarian cenderung menjangkau lebih banyak penonton dibandingkan dengan vegetarian,” jelasnya.
Menurut Amira, hanya 1 dari 10 orang Indonesia yang merupakan seorang vegetarian. Padahal, rata rata setiap orang vegan menghasilkan 1,7 KgCO2e/hari sedangkan non-vegan menghasilkan 3.8 KgCO2e/hari.
"Kombinasi makanan ternyata dapat berpengaruh terhadap penurunan gas penyebab pemanasan global,” imbuhnya.
Baca Juga: Sebaiknya Kurangi Minum Kopi Agar Anda Tak Dehidrasi di Sisa Puasa Ramadan
Amira menambahkan, salah satu rekomendasi makanan adalah pecel sayur.
"Jika satu kali mengganti menu sop sapi dengan pecel sayur setara dengan menghemat 3825 gCO2e, atau jika tiga kali mengganti menu sop sapi dengan pecel sayur dapat menghemat emisi karbon penggunaan listrik di rumah sebesar 10 Kwh per bulan,” tandasnya.***