Bela Mahfud MD, Banser Minta Ridwan Kamil Jangan Cengeng!

17 Desember 2020, 21:30 WIB
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Kang Emil menyatakan bahwa pernyataannya yang menyudutkan Mahfud MD bukan tanda kepanikan. /ANTARA/Raisan Al Farisi/ANTARA

JURNAL GAYA - Ketua Banser Jawa Barat, Yudi Nurcahyadi angkat suara menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang menyerang Menko Polhukam Mahfud MD setelah diperiksa di Mapolda Jawa Barat, terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan COVID-19 di Megamendung Kabupaten Bogor. Dirinya menilai Ridwan Kamil terlalu cengeng mengutarakan masalah tersebut seusai pemeriksaannya di Mapolda Jabar.

Baca Juga: Ridwan Kamil vs Mahfud MD, Rocky Gerung: Jelaskan, Jangan Hanya Berbalas Pantun

Menurutnya, dinamika yang terjadi kemarin merupakan ujian sejauh mana Ridwan Kamil fokus menangani pandemi COVID-19 di Jawa Barat. "Emil tidak perlu cengeng menyalahkan pihak-pihak lain. Itulah risiko yang harus ditanggung oleh dirinya sebagai Gubernur. Masa komandan satkorwil Banser yang harus tanggung jawab. Kan lucu, nanti diketawain kepala daerah lain. Ada- ada saja," papar Yudi kepada wartawan, Kamis, 17 Desember 2020.

Baca Juga: Ridwan Kamil dan Mahfud MD, Saling Komentar di Media Sosial Twitter

Menurut Yudi, pernyataan Mahfud MD terkait kepulangan Habib Rizieq tidak ada yang salah. Namun ketika proses kepulangan terjadi pelanggaran protokol kesehatan, menjadi hal lain. "Tidak ada yang salah dengan pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD soal penjemputan Rizieq Shihab.

Baca Juga: Menjawab Tudingan Ridwan Kamil, Mahfud MD Siap Bertanggung Jawab!

Bahwa diperbolehkan dengan catatan tertib dan mematuhi protokol kesehatan. Kan sangat jelas, soal pelanggaran yang dilakukan para penjemput, ya berarti mereka tidak mengindahkan imbauan tersebut," paparnya.

Selain itu diungkapkan Yudi, meningkatnya angka kasus COVID-19 di Jabar menandakan langkah dan kebijakan yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil perlu dievaluasi. 

Baca Juga: WADUH, Ridwan Kamil Desak Mahfud MD Tanggung Jawab di Kasus Habib Rizieq!

"Padahal menyedot anggaran daerah yang cukup besar. Konon menghabiskan belasan triliun. Sementara hingga hari ini realokasi dan refocusing anggaran yang dilakukan Pemprov Jabar sangat tidak transparan kepada publik. Dikemanakan anggaran besar tersebut penggunaannya?" tanyanya heran.

Banser Jabar ditegaskan Yudi mengingatkan Gubernur Jabar untuk jadi pemimpin masyarakat yang rendah hati sesuai dengan karakter dan ciri masyarakat Sunda. “Selama ini masyarakat mencermati kata dan sikapnya menunjukan superioritas dibandingkan dengan kepala daerah lain. Seolah menjadi paling sukses dan berhasil dalam penanganan COVID-19. Kualitas kepemimpinannya diuji dengan fakta hari ini di mana COVID di Jabar semakin tidak terkendali," ujar dia.

Baca Juga: ShopeePay Bagikan Kiat Cerdas Skill Fotografi Agar Pemilik Usaha Makin Cuan di Tengah Pandemi

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta semua pihak terkait kasus kerumunan massa Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab bertanggung jawab. Setelah dirinya dan juga Bupati Bogor Ade Yasin dipanggil Polda Jawa Barat untuk menjadi saksi kasus tersebut.

Hal mengejutkan diungkapkan Ridwan Kamil seusai menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda), Rabu 16 Desember 2020. Bahkan Ridwan Kamil pun menyiratkan makna adil dalam islam adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya. Karenanya, dilanjutkan Ridwan Kamil, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamaman (Menkopolhukam) Republik Indonesia (RI), Mahfud MD juga harus turut bertanggung jawab terhadap kekisruhan yang telah terjadi.

"Dalam Islam adil itu adalah menempatkan sesuatu sesuai tempatnya. Jadi, beliau harus bertanggung jawab, tidak hanya kami kepala daeah yang dimintai klarifikasinya. Jadi, semua punya peran yang peran yang perlu diklarifikasi," tegasnya lagi. ***

Editor: Dini Yustiani

Terkini

Terpopuler