Network
/photo/2020/12/16/1278555901.jpg)
JURNAL GAYA – Usai menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan penrnyataan yang mengejutkan. Peristiwa kerumunan massa pendukung Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dipicu pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamaman (Menkopolhukam) Republik Indonesia (RI), Mahfud MD.
Baca Juga: Ridwan Kamil Berikan Simbol Cinta Sebelum Diperiksa Penyidik Polda
"Menurut saya, semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud, dimana penjemputan HRS ini diizinkan," tegas Ridwan Kamil di Mapolda Jabar, Bandung, Rabu 16 Desember 2020.
Menurut dia, pernyataan Mahfud MD yang mengizinkan penjemputan Habib Rizieq sepanjang tertib dan damai tersebut menimbulkan pemahaman berbeda dari ribuan pendukung Habib Rizieq hingga menimbulkan kerumunan yang luar biasa. "Nah, sehingga ada tafsir ini, seolah-lah diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di Jakarta, di Jabar, dan lain sebagainya karena sudah dipersilahkan tadi," paparnya.
Baca Juga: Selain Ridwan Kamil, Dua Anak Buah Habib Rizieq pun Diperiksa Penyidik Polda Jabar
Sebelumnya, Ridwan Kamil yang datang pukul 09.10 Wib dengan menumpangi mobil Alphard Hitam berplat nomor D 1001 PN. Turun dari mobilnya, Kang Emil berjalan menuju Gedung Ditreskrimum Polda Jabar sambil menunjukkan simbol cinta. Kang Emil pun menjawab sapaan wartawan yang menanyakan kondisi kesehatannya. "Alhamdulillah Sehat," ujar Ridwan Kamil yang menggunakan kemeja putih dilapisi rompi berwarna biru gelap.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Ridwan Kamil Minta Bantuan TNI/Polri dan Relawan Backup Nakes
Begitu wartawan mencoba meminta sedikit keterangan, Ridwan Kamil pun langsung memasuki Gedung Ditreskrium Polda Jabar.
Selain Ridwan Kamil, dua anggota FPI yang diduga sebagai penyelenggara kegiatan di Megamendung itu juga hadir sesaat sebelum Ridwan Kamil hadir. Dua anggota FPI itu yakni Muchsin Alatas dan Asep Agus Sofyan yang kini diperiksa sebagai saksi. Kedua orang tersebut, didampingi dua pengacara dari FPI yakni Sugito Atmo Prawiro dan Aziz Yanuar.
