Terungkap! Ridwan Kamil Sebut Separuh Warga Jabar Masih Ragu di Vaksin Covid-19

- 14 Desember 2020, 15:57 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil umumkan 8 daerah zona merah Covid-19 di Jawa Barat, Senin 14 Desember 2020.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil umumkan 8 daerah zona merah Covid-19 di Jawa Barat, Senin 14 Desember 2020. /Humas Jabar/Literasi News

JURNAL GAYA------ Jumlah warga Jabar yang masih ragu untuk disuntik vaksin Covid-19 masih cukup besar. Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, berdasarkan hasil survey pihaknya, hampir separuh atau 43,8 persen warga Jabar masih belum memutuskan untuk disuntik vaksin COVID-19.

Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya menggelar survey untuk mengetahui pendapat warga dalam menghadapi rencana vaksinasi Covid-19. Hasilnya, sebanyak 93 persen warga Jabar sudah mengetahui rencana vaksinasi COVID-19.

"Ini artinya sosialisasi sudah berjalan baik, kami juga ucapkan terima kasih kepada teman-teman media," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam konferensi pers Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 14 Desember 2020.

Baca Juga: WASPADA! Zona Merah COVID-19 di Jabar Bertambah Jadi 8 Daerah

Emil juga menjelaskan, berdasarkan hasil survei, Warga Jabar yang memutuskan ikut serta dalam vaksinasi juga cukup besar mencapai 47 persen. Sedangkan yang menolak vaksinasi, jumlahnya sangat kecil atau hanya sekitar 9 persen.

"Yang tidak bersedia hanya 9 persen, sangat kecil. Yang belum memutuskan 43,8 persen dan yang sudah yakin 47,1 persen. Yang belum memutuskan kebanyakan karena ingin mendapatkan informasi yang lebih mendalam sebelum berkeyakinan untuk divaksin," paparnya.

Menurut Emil, berdasarkan hasil survei juga terungkap bahwa dari 100 persen responden, sebanyak 73,4 persen di antaranya menghendaki dirinya divaksin menggunakan vaksin COVID-19 buatan dalam negeri.

Baca Juga: Kabar Duka dari Persib, Agus Atha Mantan Kiper Persib Tahun 1987-1994 Meninggal Dunia

"Kita doakan vaksin lancar. Nanti jam 1 saya akan diambil tes darah terakhir di Puskesmas Garuda. Mohon doanya agar menghasilkan kesimpulan antibodi yang berlimpah di atas 90 persen, sehingga (vaksin) bisa dibagikan," katanya.

 
Menurutnya, vaksin COVID-19 yang sudah dibeli oleh pemerintah dan telah tiba di Tanah Air yang jumlahnya mencapai 1,2 juta dosis berbeda dengan vaksin yang telah disuntikkan ke dalam tubuhnya. 
 
 
Namun, kata dia, vaksin yang dibeli pemerintah tersebut kini tengah menunggu keputusan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum disuntikkan.

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x