Pandemi Covid-19, Penggunaan E-Money Menguat, Umumnya untuk Membayar Delivery Makanan

25 Januari 2021, 15:57 WIB
Ilustrasi E-Money. pandemi Covid-19 mendorong penggunaan e-money. /Pixabay @Mohamed_hassan

JURNAL GAYA - Pandemi Covid-19 mendongkrak penggunaan e-money di Indonesia. Sebagian besar pengguna memakai e-money untuk melakukan transaksi pembelian delivery makanan.

Demikian hasil Survey E-Channel Fintech E-Commerce & e-Lifestyle yang dilakukan Sharing Vision pada Desember 2020. Survey ini dilakukan dengan melibatkan 1.729 orang responden.

"Dari 1.729 responden, sebanyak 91% telah menggunalan e-money," kata Chief Lembaga Riset Telematika Sharing Vision, Dimitri Mahayana, di Bandung, Senin, 25 Januari 2021.

Baca Juga: Serbu Gratis Ongkir Rp0 & ShopeePay Deals Rp1 di Promo Bulanan Shopee SMS!

Hasil Survey E-Channel Fintech E-Commerce & e-Lifestyle yang dilakukan Sharing Vision pada Desember 2020. Survey ini dilakukan dengan melibatkan 1.729 orang responden. /Sharing Vision

Berdasarkan hasil survey tersebut Gopay menempati peringkat pertama sebagai e-money yang paling banyak digunakan, dipilih 81% responden. Posisi kedua ditempati OVO (71%).

E-money lainnya adalah Shopeepay 44%, Dana 41%, e-money 21%, Flazz 18%, Link Aja 16%, Brizzi 5%. Sementara itu, i.saku 2%, Jakcard 1%, Paytren 1%, dan lainnya 2%.

"Alasan menggunakan e-money bervariasi, mulai dari simple, efisien secara waktu, banyaknya promo yang ditawarkan, tidak perlu datang ke bank, dan aman," kata Dimitri.

Baca Juga: BIG : Kampung Gunung Mas Bogor Diprediksikan Akan Mengalami Banjir Bandang Kembali

Alasan lainnya, menurut dia, adalah keharusan penggunaan e-money, seperti untuk tol dan pembayaran e-commerce yang mewajibkan pengguaan e-money untuk mendapatkan promo free ongkir.

Selain itu juga ada yang berasalan sudah terbiasa, sering lupa membawa uang tunai, dan karena kebutuhan.

Adapun penggunaan e-money, berdasarkan hasil survey tersebut, sebagian besar adalah untuk pembayaran delivery makanan, yang dipilih sebanyak 86% responden.

Baca Juga: dr. Tirta Kritik Pengusaha Jualan Vaksin Covid-19 : Enggak Boleh Kaya Gini, Gratis Ya Gratis!

Pembayaran transportasi online menjadi kedua terbanyak yang dipilih responden, sebanyak 77%.

Tujuan penggunaan lainnya adalah pembelian pulsa (67%), pembayaran e-commerce (61%), pembayaran di resto atau cafe (58%).

Selain itu juga untuk pembayaran tol (41%), pembayaran di minimarket (36%), transportasi umum (31%), tiket parkir (28%), utilitas (22%), lainnya (4%).

Baca Juga: Ikut Memerangi Covid-19, PT Astra Daihatsu Memberikan Hibah Bantuan Mobil Klinik dan Informasi ke Karawang

Adapun kendala yang kerap ditemukan adalah aplikasi tidak bisa digunakan atau diakses. Selain itu masih sering terjadi saldo e-money tidak bisa bertambah walaupun sudah di top up.

"Selain itu, e-money kadang tidak terdeteksi dan saldo berkurang padahal tidak digunakan," ujar Dimitri.

Kendala lainnya adalah top up gagal, kemdala jaringan, belum diterima di banyak layanan, gagal upgrade ke premium, transaksi ditolak, cashback tidak diterima.

Baca Juga: WADUH Selebgram Sejuta Follower, Syiva Ditangkap di Bali dengan Barangbukti Narkoba Jenis Baru

Keluhan pengguna lainnya adalah biaya admin, aplikasi lambat, paylater bermasalah, dan sulit scan QR Code.

"Sebanyak 78% responden pernah menggunakan layanan pembayaran QR code. Mereka umumnya menggunakan untuk pembayaran makanan di resto atau cafe, pembayaran di minimarket, supermarket, atau mall," tutur Dimitri.***

Editor: Nadisha El Malika

Tags

Terkini

Terpopuler