JURNAL GAYA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berpotensi menjadi ancaman serius bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) karena bisa merebut pemilih PDIP dari kalangan anak-anak muda.
“Saya nilai kalau PSI bisa saja mengambil para milenial voters (pemilih) PDIP,” ujar Direktur Political and Publik Policy Studies (P3S) Jerry Massie, Selasa, 2 Maret 2021.
Sejauh ini pun, lanjut dia, PSI sudah dikenal oleh publik sebagai partai anak muda dengan platform politik kaum milenial.
Dalam berpolitik pun, PSI menggunakan pendekatan politik dengan cara gaul.
“Politik gaul dengan mengusung tokoh-tokoh muda akan sangat mempengaruhi nomimasi PDIP,” katanya.
Baca Juga: Love Alarm 2 : Ketegangan Antara Song Kang, Kim So Hyun, Jung Ga Ram Meningkat di Season 2
Ke depan, PDIP bisa saja kehilangan satu atau dua kursi dalam pemilihan legislatif khususnya di segmentasi milenial.
Menurutnya, PSI cukup piawai meraih simpatisan anak-anak muda.
Terlebih, lanjut dia, pemilih PSI dan PDIP cenderung beririsan yakni kaum nasionalis-sekuler yang juga sama-sama merupakan pendukung utama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: BNNP Jateng Bongkar Peredaran Narkoba Tembakau Gorilla dengan Sasaran Anak-anak dan Remaja
Terkait hal itu, Jerry menyatakan, jika PDIP kurang terbuka dalam mengirim calon yang relatif muda, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu sangat mungkin kehilangan pemilih pemula.
Ia memberi contoh, sekitar 35 persen kaum milenial di Jakarta akan beralih separuh atau bahkan semua ke PSI.
Baca Juga: LINK STREAMING DAN SINOPSIS River Where the Moon Rises Episode 6 : Transformasi On Dal
“Kalau seluruh Indonesia ada 40 persen atau 80 juta. Secara nasional, bisa saja 10-15 persen suara PDIP raib,” tandasnya.***