7 Hal yang Membuat Makruh Puasa Ramadhan Ini Wajib Dihindari Kaum Muslimin, Berikut Penjelasan Ulama

5 April 2022, 14:29 WIB
Ilustrasi 7 hal yang membuat puasa Ramadhan makruh. /Pexels

JURNAL GAYA - Berikut ini adalah penjelasan tentang 7 hal yang membuat makruh puasa Ramadhan menurut para ulama.

Puasa di bulan Ramadhan adalah amalan wajib kaum muslimin yang harus dijaga dari melakukan perbuatan makruh.

Sebab, melakukan berbagai hal yang membuat puasa makruh, dapat mengurangi kesempurnaan puasa.

Padahal dengan kesempurnaan puasa, akan menambah nilai dan pahala yang didapatkan kaum muslimin dari Allah SWT. 

Baca Juga: Simak Hukum Minum Obat Pelancar Haid Saat Bulan Ramadhan Menurut Penjelasan Para Ulama

Dengan demikian, puasa yang dilakukan tak sia-sia semata. Para ulama menjelaskan; “Agar puasa tak hanya semata menahan lapar dan dahaga saja”.

Dikutip Jurnal Gaya dari laman Bincang Syariah, dalam kitab At- Taqriratu as sadidatu fil Masaili al Mufidah, karya Habib Syekh Hasan bin Ahmad bin Muhammad bin Salim Al Kaff, terdapat 7 hal yang membuat makruh puasa Ramadhan:

Pertama, memamah atau mengunyah makanan. 

Memamah makanan merupakan sesuatu yang membuat makruh puasa. Kemudian timbul pertanyaan, “Bagaimana hukum memamah roti yang akan diberikan kepada anaknya yang masih bayi?”

Dalam perkara ini, Imam Nawawi dalam kitab al Majmu’ Syarah al Muhazzab, Jilid 6 mengatakan tidak makruh hukumnya seorang ibu memamah atau mengunyah roti yang akan diberikan kepada anaknya.

Imam Nawawi  dalam kitab al Majmu’ Syarah al Muhazzab, Jilid 6, halaman 354 berkata:

يكره له -أي: للصائم- مضغ الخبز وغيره من غير عذر، وكذا ذوق المرق والخل وغيرهما، فإن مضغ أو ذاق ولم ينزل إلى جوفه شئ منه لم يفطر

Artinya: Makruh bagi orang yang puasa, mengunyah atau memamah roti dan selainnya tanpa ada uzur. 

Begitu pun juga (makruh) mencicipi kaldu dan cuka makanan dan selain keduanya, selama yang ia kunyah atau mamah itu tak sampai masuk ke kerongkongannya, maka menguyah dan mencicipi makanan tersebut tak membatalkan puasa.

Kedua, mencicipi makanan atau masakan. 

Perbuatan ini termasuk yang membuat puasa makruh. Akan tetapi ketika ada hajat, maka mencicipi makanan tak membuat puasa makruh.

Baca Juga: Mau Berbuka Puasa di Kawasan Dago Bandung? Intip Menu Istimewa Ala Hotel Berbintang 5 Ini, Dijamin Kenyang!

Syekh Al Kaff mengatakan:

ذوق الطعام بدون حاجة مع عدم  وصول شىيئ الى الجوف

Artinya: Mencicipi makanan tanpa hajat dan tak sampai masuk makanan ke kekerongkongan dalam, maka makruh hukumnya. Tetapi ketika ada hajat, maka tak makruh.

Ketiga, bersiwak ketika matahari telah condong atau lewat tengah hari. 

Pasalnya bersiwak akan menghilangkan bau mulut. Berbeda dengan puasa sunnah, maka bersiwak ketika puasa sunnah hukumnya boleh.

Keempat, mandi dengan berendam. 

Ketentuan hukum mandi dengan berendam ini, berlaku juga bagi mandi wajib dan hukumnya tetap makruh. 

Dasar hukum makruh tersebut, dikhawatirkan akan masuk air ke dalam mulut yang akan membatalkan puasa.

Kelima, berbekam. 

Pada siang hari bulan Ramadhan, berbekam hukumnya adalah makruh.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari (nomor Hadis 1938 ) dan Imam Muslim (1202). Nabi bersabda:

((عنِ ابنِ عبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عنهما ((عن النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم أنَّه احتجَمَ وهو صائِمٌ

Artinya: Dari Ibn Abbas semoga Allah meridhai keduanya, dari Nabi Muhammad SAW, sesungguhnya beliau berbekam, padahal beliau sedang berpuasa.

Keenam, berkumur-kumur setelah puasa.  

Pengertian berkumur-kumur di sini sebagaimana dijelaskan dalam kitab Shofwatu Zubad , karya ulama besar, Ibn Ruslan, yaitu mengeluarkan air dari mulutnya. 

Perbuatan ini, kata Ibn Ruslan akan membuat keberkahan puasa Ramadhan hilang.

Ibn Ruslan berkata:

فيذهب ما به من بركة الصوم

Maka, hilang keberkahan Ramadhan, ketika mengeluarkan air dari mulutnya.

Baca Juga: Info SAMSAT Keliling dan SAMSAT Masuk Desa Kabupaten Cianjur, Selasa, 5 April 2022 Ada 3 Lokasi

Ketujuh, yang membuat makruh puasa adalah kekenyangan dan banyak tidur. 

Ini termasuk perkara yang membuat puasa makruh. Menurut Habib Syekh Al Kaff, banyak tidur dan terlalu kenyang membuat puasa kurang berfaedah.

Demikian penjelasan tujuh hal yang membuat makruh puasa di bulan Ramadhan yang harus kaum muslimin waspadai.***

Editor: Deasy Rafianty

Sumber: Bincang Syariah

Tags

Terkini

Terpopuler