Wantannas RI Nilai Jabar Berhasil Tangani Covid-19

19 November 2020, 11:10 WIB
Ilustrasi pasien Covid-19 /Tumisu/PIXABAY

JURNAL GAYA –  Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Republik Indonesia (RI) menilai penanganan Covid-19 di Jawa Barat termasuk yang terbaik dan berhasil. Sekretaris Jenderal Wantannas Laksda TNI Harjo Susmoro mengungkapkan, tujuannya datang ke Jabar adalah untuk mendapatkan data secara langsung. Alasan dipilihnya Jabar karena apapun yang terjadi di Jabar berdampak terhadap nasional.

Baca Juga: Premier League Konfirmasi 16 Pemain dan Staf klubnya Positif Covid-19

"Pertimbangan lainnya karena dalam penanganan COVID-19 Jabar menurut kami cukup berhasil," ujar Harjo saat mengunjungi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu 18 November 2020 malam. Harjo berharap, setelah memperoleh data dan informasi yang cukup, Watannas merencanakan  menjadikan Jabar sebagai daerah percontohan percepatan penanganan COVID-19 nasional.

"Setelah kita mendapatkan validasi dari Jabar terkait bagaimana penanganan COVID-19 bisa sukses, kalau ini bisa ditarik akan bisa jadi model untuk mempercepat penanganan COVID-19 secara nasional," ujarnya.

Baca Juga: Besok, Ridwan Kamil Akan Penuhi Panggilan Bareskrim Polri Terkait Acara Habib Rizieq di Mega Mendung

Menurutnya, keberhasilan penanganan COVID-19 di Jabar tak lepas dari peran kepemimpinan yang menjadi teladan. “Saya lihat Pak Gubernur (Jabar) memberikan kepemimpinan yang terbaik melalui keteladanan," ucap Harjo.

Baca Juga: Bupati Bogor Positif Covid-19, Ridwan Kamil Kesulitan Memonitor Acara HRS di Mega Mendung

Wantannas bertugas membuat rancangan tentang kebijakan yang selanjutnya akan diserahkan kepada Presiden selaku Ketua Wantannas. "Kami bertugas membantu Presiden untuk merumuskan penetapan kebijakan strategis, kami datang ke Jabar untuk kajian kewilayahan, tugasnya mengamati, mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi setiap persoalan," ujar Harjo.

Sementara itu, Ridwan Kamil menjelaskan secara teori seharusnya Jabar menjadi daerah paling terdampak penularan COVID-19 karena penduduknya  terbanyak di Indonesia sehingga sangat rentan terhadap penularan. "Secara teori COVID-19 harusnya kami ini paling parah terkena dampak karena jumlah populasinya paling padat, tanpa sebuah upaya maka korban terbesar itu harusnya Jabar," katanya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Beberkan Kronologi Acara Habib Rizieq yang Membuat Dirinya Dipanggil Bareskrim Polri

Namun Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dari jauh hari sudah menyiapkan strategi dalam melawan COVID-19. Kang Emil mengatakan, ada lima prinsip yang ia terapkan dalam penanganan COVID-19 di Jabar. Prinsip pertama adalah proaktif. Menurutnya, pemerintah daerah harus mampu membuat keputusan yang cepat dan tepat tetapi tetap berharmoni.

"Proaktif tapi harmoni tidak berbeda sendiri, contohnya Jabar sudah menerapkan siaga 1 sejak bulan Januari sebelum ada kasus pertama. Proaktif kedua jabar daerah pertama yang punya alat PCR saya beli ke Korea jadi kita sudah ngetes duluan di sini, mengeluarkan istilah AKB (adaptasi kebiasaan baru) dan lainnya," terang Ridwan Kamil.

Prinsip kedua adalah transparan. Salah satunya membangun aplikasi Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar) untuk keterbukaan informasi. "Ketiganya ilmiah, di mana setiap keputusan yang kami buat berdasarkan masukan dari para ahli," ujarnya.

Baca Juga: Melalui Burger Bergerak Dani Bustaman Coba Bangkitkan Ekonomi Pesantren

Prinsip berikutnya yaitu inovatif, di mana industri-industri di Jabar digerakkan untuk fokus melawan COVID-19, antara lain membuat alat ventilator, PCR dan alat pelindung diri. "Prinsip kelima adalah kolaborasi dengan berbagai pihak atau institusi sebagai salah satu kunci penanganan pandemi COVID-19 di Jabar," tegas Gubernur. ***

 

Editor: Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler