Network
JURNAL GAYA – Sekumpulan orang yang mengatasnamakan aliansi Arek Suroboyo, berunjukrasa menolak adanya Front Pembela Islam (FPI) dan Habib Rizieq Shihab (HRS), didepan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa 24 November 2020. Aksi tersebut akhirnya memicu bentrokan dengan massa lainnya.
Baca Juga: Buat Suasana Petamburan Menakutkan, Refly Harun: Apakah Seberani Itu Seorang Dudung Abdurachman?
Awalnya, aksi ini bermula berjalan kondusif, massa Aliansi Arek Suroboyo menyampaikan orasinya sejak pukul 13.00-14.00 WIB. Usai melakukan unjuk rasa, mereka memasang spanduk penolakan FPI disekitaran jalan Gubernur Suryo, dan membubarkan diri.
Namun tidak lama, sekitar pukul 14.30 WIB, puluhan orang dari kelompok lain, yang tidak mengenakan atribut organisasi, datang dan mencopoti spanduk yang telah dipasang sebelumnya. Merasa tak terima Aliansi Arek Suroboyo yang masih berada di sekitar lokasi, kembali ke lokasi aksi. Pada akhirnya bentrok pun terjadi.
Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiuuun .... Dewi Tanjung Kirimkan Bunga Turut Berduka Cita ke Petamburan
"Lapo spanduk mok copoti iku! (Kenapa spanduknya dilepas!)," teriak massa aksi dari Aliansi Arek Suroboyo seperti dikutip Jurnal Gaya dari RRI, Selasa 24 November 2020. Kedua kelompok itu, terlibat aksi saling dorong dan pukul. Beberapa di antaranya terjatuh, bahkan salah seorang di antara mereka nampak berdarah di bagian wajah.
Baca Juga: Inilah Merchant Terbaru ShopeePay Beri Inspirasi Makan Selama WFH
Peserta dari Aliansi Arek Suroboyo mengatakan, mereka tak terima spanduk penolakan FPI dan Habib Rizieq yang sudah dipasang sebelumnya, tiba-tiba dicopot oleh kelompok lain. Pada saat bentrokan atau pun aksi, tidak ada kawalan dari pihak Kepolisian. ***
