Keponakan Prabowo Berontak: Anda Boleh Fitnah Saya, Tapi Jangan Pikir Kalian Bisa Bohongi Rakyat!

- 28 November 2020, 14:51 WIB
Rahayu Saraswati.
Rahayu Saraswati. /Ari/Zonabanten


2. Fokus kami adalah di pembudidayaan agar Indonesia bisa menjadi superpower di aquaculture terutama di bidang Lobster. Bagian ekspornya hanyalah bagian dari 'sustainable business model' karena tidak akan membuat lobster punah (silahkan simak di LTWS), syarat untuk bisa ekspor jelas (melakukan pembudidayaan dan restocking/pelepasliaran - sehingga jumlah lobster bisa dipertahankan bahkan diperbanyak jika kita berhasil dalam pembudidayaan dan pengembang-biakan seperti yang dilakukan oleh Prof EG dengan rekan-rekannya), dan investasi yang dibutuhkan untuk membesarkan lobster sangatlah besar apalagi dari segi pakannya, sehingga membutuhkan pasokan dana yang kuat dan konsisten selama minimal 2 tahun.

Baca Juga: Disaksikan Gatot Nurmantyo, Habib Rizieq Minta Seluruh Tahanan Politik Dibebaskan

3. Dengan usaha ini pun kita mendukung kehidupan para nelayan yang selama ini dirugikan oleh kebijakan yang menyetop keran pendapatan mereka (bahkan bagi beberapa satu-satunya sumber nafkah).

Kami dituduh terlibat dalam korupsi ekspor benur. Pertanyaan saya sederhana:

a. Kasus yang menimpa Menteri KKP adalah soal suap yang dilakukan 1 PT kepadanya dan beberapa orang secara pribadi. Apa hubungannya dengan perusahaan kami?

b. Kami melalui proses pendaftaran untuk ijin sama seperti 60 perusahaan lain yang mendapatkan ijin. Di mana kolusinya?

c. Tidak ada kepercayaan dan wewenang yang secara spesifik hanya diberikan kepada kami. Di mana nepotismenya?

d. Sejak saya dideklarasikan maju di Tangsel, saya tidak lagi terlibat aktif di perusahaan yang tercantum sebagai penerima ijin ekspor benur. Tetapi saya bisa pastikan sampai saat ini perusahaan tersebut belum melakukan ekspor benur SAMA SEKALI. Justru yang baru kami lakukan beberapa minggu lalu adalah PELEPASLIARAN atau RESTOCKING lobster ke alam. Salahnya di mana?

Bagi orang-orang yang sengaja melakukan penggiringan opini, Tuhan tidak tidur. Anda mau melakukan black campaign dengan pencemaran nama baik dan black campaign, itu pilihan anda sepenuhnya. Tapi apakah perlu sampai melakukan pencatutan nama orang ex-ICW dan nama ICWnya itu sendiri demi kredibilitas berita hoax yang dilontarkan? Anda boleh fitnah saya tapi jangan berpikir kalian bisa membohongi rakyat Tangsel.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Bantah Bicara dari Hati ke Hati, Mahfud MD: Bukan Basa-Basi, Seperti Saudara

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x