Dua Menteri Ditangkap KPK, PP Muhammadiyah: Banyak Menteri yang Kinerjanya di Bawah Standar

- 6 Desember 2020, 16:23 WIB
Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti
Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti /dok.Muhammadiyah.or.id

JURNALGAYA - Penangkapan Menteri Sosial Juliari Batubara oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Minggu dini hari, 6 Desember 2020, memberikan keyakinan sejumlah kalangan bahwa lembaga antirasuah tersebut tetap memperlihatkan taringnya di tengah adanya keraguan.

Terlebih sebelumnya KPK berhasil melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Seperti diketahui, kedua menteri tersebut merupakan kader dari partai penguasa. Juliari Batubara merupakan kader PDI Perjuangan dan dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sedangkan Edhy Prabowo sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra dan orang kepercayaan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Baca Juga: Sebut Rakyat Sedang Sekarat, Buntut Kasus Korupsi Juliari Ketua MUI Ingatkan Jokowi Soal Reshuffle

"Saya mengapresiasi kinerja KPK yang dalam beberapa hari terakhir menangkap beberapa pejabat negara, dua diantaranya adalah Menteri Kelautan dan Perikanan dan Menteri Sosial," kata Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti pada akun Twitter @Abe_Mukti, Mingggu 6 Desember 2020.

Dikatakan, setelah selama satu tahun bekerja, @KPK_RI  yang sejak awal pembentukan diragukan kemandirian dan keberaniannya mulai menunjukkan kinerja yang memberikan harapan kepada masyarakat.

Menurutnya, OTT dua menteri merupakan pembuktian awal bahwa KPK adalah lembaga yang mandiri dan tidak bisa didikte oleh berbagai kepentingan baik Presiden maupun partai politik.

"Publik menunggu gebrakan KPK berikutnya. Ada sinyalemen di masyarakat,  kementerian lain juga tercium semerbak korupsi," ujarnya.

Baca Juga: BTS Sabet Trofi Ke-4 untuk Life Goes On di Inkigayo, Genapi 120 Kemenangan Sejak Debut

Ia menyebutkan, dalam hubungannya dengan Kepemimpinan Presiden @jokowi, OTT dua menteri dalam Kabinet Indonesia Maju memiliki dua makna.

Pertama, keterbukaan dan pembuktian Presiden yang tidak melindungi siapapun yang terbukti bersalah.

Kedua, Presiden perlu melakukan evaluasi dan langkah serius terhadap integritas dan kinerja para menteri.

"Dalam satu tahun pemerintahan, banyak menteri yang kinerjanya di bawah standar. Beberapa menteri mis-match dan beberapa di antaranya under capacity," ujarnya.

Ia menyebutkan, Jabatan menteri terkait langsung dengan pelayanan dan pertanggungjawaban publik bagi kepentingan rakyat.

Posisi di pemerintahan melekat dengan kewajiban konstitusi dan hajat hidup rakyat yang harus dipertanggungjawabkan.

Baca Juga: 5 Penyebab Penonton Sinetron Ikatan Cinta Murka Ancam Mogok Nonton!

"Kasihan nasib rakyat yang semakin berat beban, baik karena pandemi, maupun berbagai persoalan hidup mereka karena negara tidak sungguh-sungguh hadir memecahkan masalah dan mengangkat nasib mayoritas rakyat bawah," tandasnya.

Menteri Sosial Juliari Peter Batura ditangkap KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka program bantuan sosial Covid-19, Minggu 6 Desember 2020.

Ia diduga menerima uang senilai total Rp17 miliar dari dua pelaksanaan paket bantuan sosial (bansos) berupa sembako untuk penanganan covid-19.

"Diduga akan dipergunakan untuk keperluan JPB [Juliari Peter Batubara]," ungkap Ketua KPK, Firli Bahuri dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Minggu 6 Desember 2020 dini hari.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x